SIGI, MERCUSUAR – Bupati Sigi, Moh Irwan meresmikan Bantaya (Rumah Adat) di Desa Potoya Kecamatan Dolo, yang dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Desa Potoya, Kamis (21/11/2024).
Irwan dalam sambutannya menekankan pentingnya pembangunan Bantaya, sebagai bagian dari upaya melestarikan kebudayaan lokal. Sekaligus sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk menyelesaikan berbagai perselisihan secara adat.
“Rumah adat ini bukan hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai lembaga nonformal yang memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan antarwarga,” ujar Irwan.
Dalam kesempatan itu, Irwan juga menyampaikan berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, baik dalam rangka pemulihan pascabencana maupun pembangunan pada sektor lain.
Hal tersebut di antaranya adalah program percepatan pembangunan pascabencana, yang terus dilaksanakan untuk memperbaiki infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, dua program unggulan di bidang kesehatan dan tenaga kerja. Pertama, program Satu Kecamatan Satu Dokter, yang bertujuan untuk memastikan setiap kecamatan di Kabupaten Sigi memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dengan kehadiran dokter di setiap kecamatan, serta Program Cover BPJS Ketenagakerjaan yang kini juga melibatkan lembaga adat, dalam menjamin perlindungan sosial bagi para pelaku adat.
“Program-program ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa seluruh elemen masyarakat, termasuk para lembaga adat, mendapatkan perhatian yang layak dalam berbagai aspek kehidupan,” jelas Irwan.
Menurutnya, peresmian Bantaya tersebut menjadi momentum penting dalam upaya menjaga tradisi, memperkuat struktur sosial, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Sigi, khususnya bagi masyarakat Desa Potoya.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua Lembaga Adat Kabupaten Sigi, para tokoh adat, serta masyarakat Desa Potoya yang menyambut peresmian Bantaya sebagai ruang budaya dan penyelesaian dalam masyarakat. */AJI