Bupati Sigi Apresiasi Dialog Publik FKPPS

BUPATI-SIGI

SIGI, MERCUSUAR- Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta mengapresiasi Forum Komunikasi Pemuda Peduli Sigi (FKPPS), yang telah menyelenggarakan dialog publik dalam rangka memperingati hari jadi ke 11 tahun Kabupaten Sigi.

Bupati Sigi mengatakan, kegiatan ini sebagai ruang diskusi antara pemerintah dan elemen masyarakat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi, dengan melahirkan solusi yang tepat dalam membangun Kabupaten Sigi yang lebih baik. Selain itu kegiatan juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi.

Sebagai pimpinan daerah, dirinya bersama Wakil Bupati Sigi, Paulina, melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menyejahterakan masyarakat melalui manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuangan daerah, yang dituangkan dalam program unggulan yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Menurut Bupati, dari semua program yang telah dijalankan melalui manajemen yang baik, Pemkab Sigi meraih berbagai penghargaan, diantaranya opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulteng.

Kata Bupati, pascabencana terjadi di Kabupaten Sigi berbagai tindakan dilakukan oleh Bupati Sigi bersama seluruh Stakeholder terkait penguatan data, serta koordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganan bencana, serta pemulihan dan pembangunan kembali. Sekretaris Forum Pemekaran Kabupaten Sigi Nurzain Djaelangkara  menyampaikan, bahwa sumber daya alam dan sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan dalam rangka menyejahterakan masyarakat Kabupaten Sigi melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Akademisi Untad Dr Eko Joko Lelono, menyampaikan pemerintah harus memahami karasteristik Sigi. Kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan tidak bisa menyamaratakan wilayah di Sigi yang berbeda geogarafisnya, untuk meminimalisir kerugian atas bencana itu sendiri.

“Pada dasarnya bencana yang terjadi adalah bencana yang terulang. Gempa sendiri mengajarkan tentang kita, jadikan dia teman bukan sebagai ancaman . Diharapkan budaya tutur Suku Kaili bisa dituangkan menjadi sebuah karya tulis, agar anak cucu kita bisa mengetahui sejarah yang terjadi di tanah Kaili ini, sehingga dapat dimasukan sebagai bagian dari pelajaran mitigasi bencana,” saran Eko. AJI

Pos terkait