Bupati Sigi, Berbagi Pengalaman Hadapi Transformasi Birokrasi

Bupati Sigi, Moh. Irwan (kiri) menjadi narasumber dalam seminar nasional transformasi birokrasi di era pemerintahan Prabowo sebagai Presiden RI, di salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (14/11/2024). FOTO: DOK. PROKOPIM PEMKAB SIGI

PALU, MERCUSUAR – Bupati Sigi, Moh Irwan, menjadi salah seorang narasumber dalam Seminar Nasional bertajuk Transformasi Birokrasi di Era Pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto, tantangan dan strategi implementasi reformasi administrasi publik, di salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (14/11/2024).

Seminar tersebut dihadiri oleh para Guru Besar, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad), serta mahasiswa program sarjana dan pascasarjana Untad. 

Dalam kesempatan tersebut, Irwan berbagi pengalaman dan strategi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menghadapi tantangan transformasi birokrasi, yang berorientasi pada peningkatan pelayanan publik dan penguatan tata kelola pemerintahan.

Diskusi yang berlangsung membahas berbagai aspek reformasi administrasi publik, termasuk inovasi teknologi, pendekatan kolaboratif, dan peran kepemimpinan di era pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.  

Dalam paparannya, Irwan menyampaikan tantangan kolaborasi lintas sektor dalam transformasi birokrasi. Menurutnya, reformasi birokrasi tidak hanya tentang sistem, tetapi juga tentang membangun kepercayaan publik.

“Ini adalah tugas kita semua, untuk menjadikan birokrasi sebagai pendorong utama kemajuan daerah,” tegas Irwan.

Ia menyampaikan terkait sinkronisasi dalam hal perencanaan, antara lain masih terdapat perencanaan terkait kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan di pusat yang belum selaras dengan nomenklatur perencanaan di daerah, termasuk dalam penentuan indikator tujuan dan sasaran kinerja organisasi antara Kemen-PAN RB dan Kemendagri yang belum sinkron.

“Kemudian sinkronisasi dalam hal keuangan, khususnya perencanaan keuangan, saat ini dana transfer daerah sudah dalam bentuk dana earmarked, sehingga sangat menyulitkan daerah untuk membiayai program dan kegiatannya,” ujarnya.  

Seminar tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada peserta, khususnya mahasiswa, untuk memahami tantangan dan strategi yang diperlukan, dalam mewujudkan transformasi birokrasi yang efektif dan adaptif di era pemerintahan saat ini. */AJI

Pos terkait