Cerita Mardhiyah, CJH Asal Poso,  Berangkat Haji Mengikuti Wasiat Ayah

HAJI POSO-45eb106c
Mardhiyah (kanan) bersama jemaah lainnya saat berada di Asrama Haji transit Palu, Jumat (24/6/2022).///FOTO: IMAM EL ABRAR/MS

PALU, MERCUSUAR – Rombongan Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Poso usai dilepas langsung secara resmi oleh Bupati Poso, Verna GM Inkiriwang, secara serentak masuk ke Asrama Haji transit Palu, bersama CJH lainnya yang tergabung dalam kloter BPN-4, Jumat (24/6/2022).

Di antara 44 orang CJH asal Kabupaten Poso, salah satunya adalah Mardhiyah Salman Malluluang (20 tahun), yang merupakan jemaah termuda di kelompok tersebut.

Keberangkatan untuk menunaikan Rukun Islam kelima di tanah suci di tahun ini, menurut keterangan Mardhiyah, sedikit di luar ekspektasi. Ditemui di Asrama Haji transit Palu, Jumat (24/6/2022), ia bercerita awalnya belum memiliki niat untuk mendaftar haji.

Mahasiswi semester VI di Jurusan Pendidikan Agam Islam Universitas Muhammadiyah Makassar tersebut, berangkat haji tahun ini untuk menggantikan Ayahnya, yang wafat pada tahun 2020 lalu.

“Saya berangkat menggantikan almarhum Bapak,” kata perempuan yang pada Agustus 2022 nanti berusia 21 tahun.

Mardhiyah menuturkan, pada tahun 2019 lalu ayahnya telah melakukan penyelesaian berkas, selanjutnya berdasarkan nomor porsinya dijadwalkan akan berangkat pada musim haji tahun 1441 H/2020 M.

Namun, keberangkatan itu urung terlaksana, karena pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia mengakibatkan adanya kebijakan penundaan keberangkatan jemaah haji menuju Arab Saudi.

Di tengah penantian pemberangkatan kembali jemaah haji, takdir berkata lain. Ayah Mardhiyah menghembuskan nafas terakhir pada 7 Desember 2020.

Diceritakan Mardhiyah, sang ayah yang mulai mengalami sakit sempat berbincang dengannya, dan secara khusus memberikan ‘wasiat’ agar Mardhiyah bersedia menjadi pengganti untuk berangkat ke tanah suci.

“Beberapa kali Bapak bertanya kepada saya ‘magai nak ko iko melo bawengnna sellei ka, apa’ padai jek ko degna ullei’ (Bagaimana, nak, kalau kamu saja yang gantikan saya, karena seperti nya saya sudah tidak bisa lagi). Saya tidak berkomentar, karena saya yakin Bapak pasti masih bisa,” tutur anak ketiga dari empat bersaudara itu.

Setelah sang ayah meninggal dunia, awalnya pihak keluarga ingin menujuk Ibu dari Mardhiyah yang akan berangkat menjadi pengganti ke tanah suci.

Namun, karena sang ibu juga turut pernah mendengar pesan khusus dari ayah Mardhiyah, maka akhirnya Mardhiyah diberikan amanah untuk menggantikan sang ayah.

Kini, Mardhiyah sedang bersiap menuju ke tanah suci. Bersama dua orang tantenya, ia tergabung dalam kloter BPN-4 atau kloter kedua dari Sulteng, yang dijadwalkan berangkat menuju Embarkasi Balikpapan pada Sabtu (25/6/2022) lalu menuju Jeddah, Arab Saudi sehari setelahnya.

Di tanah suci, Mardhiyah berharap agar perjalanannya menunaikan ibadah haji mendapat ganjaran sebagai haji yang mabrur, diiringi lantunan doa untuk kedua orang tuanya.

“Harapannya semoga menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya. IEA

Pos terkait