PALU, MERCUSUAR – Positif COVID-19 di Provinsi Sulteng menembus 817 kasus, menyusul penambahan 18 kasus baru yang berasal dari Kota Palu enam kasus dan Kabupaten Banggai 12 kasus, Minggu (25/10/2020).
Demikian pasien dinyatakan sembuh, juga mengalami penambahan sebanyak 39 pasien, hingga totalnya menjadi 558 pasien. Ke 39 pasien yang sembuh berasal dari Kota Palu enam pasien, Kabupaten Banggai 27 pasien, Sigi lima pasien, serta Kabupaten Poso satu pasien.
Jumlah 817 kasus dan 558 sembuh serta 33 meninggal dunia, maka pasien COVID-19 yang menjalani perawatan sebanyak 226 pasien. Ke 226 pasien tersebut tersebar di seluruh kabupaten dan kota se Sulteng.
Demikian data yang dirilis di laman resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulteng per Minggu 25 Oktober 2020.
Rincian ke 226 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan, yakni Kota Palu 94 pasien, menjalani perawatan di RSUD Madani 28 pasien, Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura delapan pasien, RS Darurat Provinsi Sulteng tujuh pasien, RSUD Undata enam pasien, serta karantina mandiri 45 pasien.
Kabupaten Banggai 38 pasien, dua menjalani perawatan di RSUD Luwuk dan 36 karantina mandiri.
Kabupaten Donggala lima pasien, menjalani perawatan di RSUD Pratama Tambu dan RSUD Madani masing-masing satu pasien, sedangkan tiga pasien karantina mandiri.
Kabupaten Tolitoli sembilan pasien, menjalani perawatan di RSUD Mokopido tujuh pasien dan dua pasien karantina mandiri. Kabupaten Poso 18 pasien, menjalani karantina mandiri 16 pasien, serta di RSU Anutapura dan RSUD Poso masing-masing satu pasien.
Kabupaten Buol dan Tojo Unauna masing-masing satu pasien, yang keduanya karantina mandiri. Kabupaten Banggai Laut (Balut) tiga pasien, dua pasien karantina mandiri sedangkan seorang menjalani perawatan di RSUD Balut. Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) tiga pasien, ketiganya menjalani karantina mandri.
Kemudian Kabupaten Morowali Utara (Morut) tujuh pasien, menjalani perawatan di RSUD Kolonodale empat pasien dan tiga pasien lainnya karantina mandiri. Kabupaten Morowali 14 pasien, menjalani karantina mandiri 12 pasien dan dua pasien dirawat di RSUD Morowali.
Sementara Kabupaten Sigi 24 pasien, menjalani perawatan di RSUD Madani enam pasien, RSUD Torabelo dua pasien, RS Darurat Provinsi Sulteng lima pasien, serta karantina mandiri 11 pasien.
Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) sembilan pasien, seorang menjalani perawatan di RSUD Madani, di RSUD Anuntaloko tiga pasien dan lima lainnya karantina mandiri.
Untuk sampel yang dalam proses laboratorium (lab) sebanyak 320 sampel.
Adapun daerah transmisi lokal, meliputi Kota Palu, Kabupaten Buol, Poso, Donggala, Sigi dan Kabupaten Banggai. AGK
SIDEBAR………
MOBIL pengeras suara Diskominfo Sigi saat sosialisasi pencegahan penyebaran COVID-19 kepada warga di Desa Bora, Kecamatan Sigi Biromaru, Sabtu (24/10/2020). FOTO: MISBAH HIDAYAT/MS
Diskominfo Sigi Sosialisasi Cegah Penyebaran COVID-19
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran penularan COVID-19 pada warga hingga di desa-desa.
Kegiatan dilaksanakan selama dua hari yakni 23-24 Oktober 2020, dengan sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Desa Sidera, Langaleso, Kabobona, Soulowe, Potoya, Pasar Dolo, Pasar Maranatha, Desa Sidondo, Bora dan Desa Maku.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kominfo Sigi, Dr Anas Yalitoba pada wartawan Mercusuar via handphone, Minggu (25/10/2020).
Menurutnya, penyebaran COVID-19 kini tidak hanya terjadi di kota-kota, melainkan juga telah tanpa sengaja dibawa dan ditularkan hingga ke pelosok desa.
Olehnya itu, pihaknya tidak ingin memandang remeh potensi penularan COVID-19 di desa pelosok, hingga terus menyosialisasikan pada seluruh warga agar ikuti protokol kesehatan guna mencegah semakin meluasnya penyebaran virus itu.
“Kami melakukan sosialisasi menggunakan mobil pengeras suara. Kami sadar bahwa sarana kami sangat terbatas, tapi hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk tetap memberi edukasi kepada warga terkait bahaya COVID-19,” jelasnya.
Sosialisasi akan terus dilakukan pihaknya hingga ke semua desa yang ada di Sigi, mengingat beberapa waktu terakhir ini angka kasus pasien tertular COVID-19 semakin meningkat. “Olehnya saya instruksikan kembali kepada para anggota saya untuk lebih intens menyosialisasikan ke desa-desa yang ada di setiap kecamatan. Mobil pengeras suara ini juga kami arahkan ke tempat keramaian seperti pasar, sepanjang jalan protokol, persimpangan jalan gang desa dan sejumlah titik strategis lainnya dengan target sosialisasi dan himbauan kami tersampaikan langsung ke masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkan Anas, sosialisasi pencegahan penyebaran COVId-19 di Sigi bukan hanya tugas pemerintah, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Diskominfo, Satpol PP maupun TNI dan Polri. Namun seluruh stakeholder pun harus turut serta memerangi COVID-19. “Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat bisa mengerti dan menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatannya sehari-hari, agar penyebaran COVID-19 bisa terhenti,” terang Anas.
Diketahui, berdasarkan data Dinkes Provinsi Sulteng per Minggu 25 Oktober 2020 pukul 12.00 Wita, positif COVID-10 di Sigi 72 kasus. Jumlah itu (72 kasus), sembuh 45 pasien, meninggal dunia tiga orang, hingga yang masih menjalani perawatan sebanyak 24 pasien.AJI/BAH