PALU, MERCUSUAR – Direktur Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan Daerah, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hasto Pranowo, menghadiri dan membuka secara resmi Workshop Pengelola Sulteng Provinsi Computer Security Incident Response Team (CSIRT) bagi Aparatur lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), bertempat, di Hotel Best Western Coco Palu, Kamis (15/6/2023).
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran bagi personel pengelola CSIRT Provinsi Sulteng, dengan harapan para pengelola dapat memiliki kompetensi tingkat pelaksana dan manajerial di bidang keamanan informasi, serta penguatan organisasi, sehingga dapat lebih efektif dalam melaksanakan peran dan fungsinya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulteng, Sudaryano R. Lamangkona menyampaikan, keamanan informasi di era internet sangatlah penting. Setiap pengguna internet harus selalu waspada, serta perlu meningkatkan kesadaran akan ancaman yang ada di dunia maya.
Menurutnya, ketidakpahaman akan risiko yang terkait dengan keamanan data atau informasi, akan menimbulkan kerugian besar bagi organisasi. Hal ini diakibatkan oleh kecerobohan dari pemilik data yang tidak dilengkapi dengan security, account, user id dan password yang baik.
“Untuk mencegah hal tersebut, maka perlu adanya proteksi dini terhadap sistem jaringan komputer, guna memberikan perlindungan terhadap data, informasi dan hak akses kepada para penggunanya,” ujar Sudaryano.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ada tiga aspek utama dalam keamanan informasi, yaitu aspek teknologi, aspek proses, dan aspek manusia.
Dari ketiga aspek tersebut, aspek paling rentan adalah aspek manusia, karena Lebih dari 70 persen kebocoran informasi adalah karena ulah manusia.
“Untuk mencegah hal tersebut, diperlukan personel yang mempunyai dedikasi, etika dan integritas yang tinggi pada organisasi,” jelasnya.
Selanjutnya, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan Daerah BSSN, Hasto Prastowo mengatakan, berdasarkan Perpres No. 28 Tahun 2021 tentang Badan Siber dan Sandi Negara, saat ini BSSN sedang membangun ekosistem keamanan siber dengan target terbentuknya 121 CSIRT di Indonesia.
Saat ini telah terbentuk 33 CSIRT Pemerintah Provinsi di Indonesia. Dengan adanya ekosistem keamanan siber diharapkan dapat mengantisipasi ancaman siber yang semakin meningkat.
“CSIRT harus disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga pada saat ada serangan siber masyarakat tahu keapada siapa mereka harus melaporkannya,” tegasnya.
Nantinya diharapkan CSIRT Provinsi Sulteng dapat melakukan pembinaan pada CSIRT yang ada di kabupaten/kota se – Sulteng.
“BSSN akan memberikan dukungan penuh terkait pelatihan CSIRT bagi SDM yang ada di Sulteng,” ucapnya. ABS/*