PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di ruas Palu-Parigi jalur Kebun Kopi, membuat para pengendara harus mewaspadai potensi tanah longsor dan jalanan licin, karena bisa berakibat fatal.
“Hujan yang turun dengan lebat hampir setiap harinya, mengakibatkan di beberapa titik di jalur Kebun Kopi terjadi longsor. Jika tidak hati-hati, pengendara bisa tertimbun material longsor,” kata Kapolres Parigi Moutong, AKBP Jovan Reagen Sumual kepada media ini, Rabu (10/7/2024).
Menurutnya, ada beberapa titik rawan di jalur Kebun Kopi yang kondisi tebingnya agak labil, dan tanamannya juga hanya menempel di dinding tebing. Jika curah hujan cukup tinggi, maka material lumpur, batu dan pohon dapat longsor menutupi jalan.
“Bisa dibayangkan, kalau ada kendaraan yang melintas tanpa mengetahui yang terjadi di atasnya, bisa saja tertimbun,” imbuhnya.
“Kalau kemudian titik longsornya masuk dalam jarak pandang, pengendara bisa menghindarinya. Namun bagaimana jika titik longsornya berada di bagian atas tebing, dan materialnya pun membahayakan pengendara, seperti batu besar dan pohon besar,” sambugnya.
Begitu pula dengan jalanan yang licin, yang menurut Jovan juga patut diwaspadai, apalagi berada di area tikungan tajam, penurunan curam dan titik buta (blank spot).
“Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya tabrakan dengan kendaraan lain, meskipun mengerem mendadak. Apalagi berada di penurunan curam dan tikungan tajam, kalau bukan terjatuh di badan jalan, yang paling fatal, bisa terguling ke jurang,” ujarnya.
Olehnya itu, Jovan menyarankan agar pengendara untuk selalu berhati-hati, atau setidaknya mengurangi kecepatan dan menghindari adu balap di jalur Kebun Kopi.
“Sebisa mungkin, saat curah hujan cukup lebat, tidak melakukan perjalanan di malam hari. Atau paling tidak, kendaraannya memiliki dukungan penerangan yang maksimal,” sarannya.
Belum lagi, kata Jovan, kondisi kabut yang jalur perbatasan Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Donggala, membuat jarak pandang semakin pendek dan membuat penerangan menyatu dengan warna kabut.
“Itu bisa berbahaya, potensi tabrakan antarkendaraan cukup besar,” imbuhnya.
“Sekaitan dengan rawannya jalur Kebun Kopi, kami pun hampir setiap saat melakukan pengecekan jalur, kemudian terus memantau perkembangan, jika sekiranya ada bahaya yang mengancam pengendara,” tandas Jovan. MBH