PALU, MERCUSUAR – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak disebut tidak akan menular kepada manusia. Karena itulah, daging dan susu dari ternak yang terkena PMK aman dikonsumsi.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulteng, Dandy Alfita menegaskan PMK bukanlah penyakit zoonis atau yang bisa menular ke manusia.
“Manusia juga tidak memiliki jaringan sel yang bisa menjadi inang virus PMK, sehingga virus tersebut tidak bisa berkembang biak pada tubuh manusia. Daging dan susu yang berasal dari hewan yang sakit PMK aman dikonsumsi. Virus PMK tidak menular ke orang, dan tidak menyebabkan orang sakit,” kata Dandy, Jumat (10/3/2023).
Ia menyebutkan, berdasarkan data kesehatan ternak sapi yang menjalani karantina masa inkubasi PMK di Sulteng sebanyak sekira 2.000 ekor, dan telah mendapatkan vaksinasi PMK serta mendapatkan pemantauan. Di mana Kabupaten Donggala dari Kecamatan Sirenja, Kecamatan Balaesang dan Kecamatan Dampelas menjadi penyumbang kasus tertinggi.
“Virus harus bisa menempel pada jaringan yang tepat. Di dalam sel tubuh manusia tidak memiliki tempat untuk menempel virusnya itu. Untuk itu, dianjurkan memproses masakan olahan daging menggunakan suhu tinggi, guna mematikan kuman dan virus,” tutur Dandy.
Dandy mengingatkan imbauan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, untuk mencuci bagian hewan ternak seperti jeroan, bibir, lidah, kepala, kaki bagian bawah, buntut, dan tulang, adalah sebagai tindakan mencegah penyebaran kepada sesama hewan.
“Direbus itu mematikan virus jika hewannya tertular, sehingga kita tidak makin menyebarkan PMK ke lingkungan yang berpotensi menularkan ke hewan yang sehat,” pungkasnya. ABS