‘Dakwah In Silence’ Juara KFPI Tingkat Sulteng 2022

KFPI-26591db1
Para pemenang KFPI tingkat Provinsi Sulteng 2022 berfoto bersama usai pengumuman pemenang, Jumat (10/6/2022). FOTO: MONICA/HUMAS KEMENAG SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Film pendek berjudul ‘Dakwah In Silence’ karya Angkasa Production berhasil menjadi juara pada ajang Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) tingkat Provinsi Sulteng tahun 2022.

Para pemenang diumumkan usai pelaksanaan penjurian di Gedung Multimedia MAN 2 Kota Palu, Jumat (10/6/2022).

Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Junaidin mengatakan, peserta yang berhasil meraih peringkat 3 besar berkesempatan mengikuti ajang yang sama di tingkat nasional mewakili Provinsi Sulteng.

“Kita patut memberikan apresiasi kepada seluruh pemenang dari peringkat pertama hingga Harapan II. Mudah-mudahan bisa memotivasi kita semua untuk bisa melakukan lebih baik ke depannya,” kata Junaidin, saat menutup rangkaian kegiatan.

Ia juga mengapresiasi para peserta, yang meskipun masih pemula serta ada yang merupakan peserta didik madrasah, namun telah menampilkan kreativitasnya secara baik.

“Dalam kompetisi apapun kita perlu menampilkan kapasitas kita secara utuh, saya kira ini perlu terus didorong dan diapresiasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, penjurian karya yang masuk telah dilakukan pada 9-10 Juni 2022. Dari penilaian tersebut, dihasilkan 6 karya terbaik tingkat Provinsi Sulteng. Yakni ‘Dakwah In Silence’ di peringkat pertama, kemudian Film pendek karya peserta didik MAN 1 Parigi Moutong berjudul ‘Gagal Paham’ berhasil meraih peringkat kedua.

Untuk peringkat ketiga, keempat (harapan I) dan kelima (harapan II) diborong peserta perwakilan dari MAN 2 Kota Palu, berturut-turut film dengan judul ‘Bersyukur’, ‘Ini Cara Dakwahku’, dan ‘Kebaikan yang Tulus’. Sedangkan peringkat keenam (harapan III) diraih film berjudul ‘Beribadah dengan Ilmu’ karya YZY Production.

“Dari karya-karya yang masuk, rata-rata memberikan muatan pesan soal moderasi beragama yang kuat. Itu berarti masyarakat secara umum memahami substansi moderasi beragama,” ungkap salah seorang juri dari unsur jurnalis, Yardin Hasan.

Menurutnya, hal itu dapat menunjukkan bahwa kampanye nilai-nilai moderasi beragama yang disampaikan oleh Kemenag selama ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.

Juri lainnya dari unsur budayawan, Abdullah Imam, juga memberikan apresiasi pada para peserta, yang menurutnya menampilkan karya luar biasa, ide dan gagasan yang disampaikan denagn gaya kekinian disebutnya cukup menginspirasi.

Meski begitu, ia mendorong ke depannya akan ada beberapa perbaikan dari sisi teknis, cerita, maupun sinematografi.

“Hal elementer seperti itu bisa diselesaikan jika terlibat dalam workshop, yang mungkin sebaiknya dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag,” ujar Abdullah.

Dia juga menyarankan agar Kanwil Kemenag Sulteng dapat mengadakan arisan film atau tadarusan film yang dilaksanakan secara berkala, sehingga dapat berkesinambungan dengan kompetisi. 

“Saya berharap perfilman Islami di Sulteng akan berkembang lebih pesat dan penuh inspirasi,” pungkasnya.

KFPI digelar di Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia setiap tahun. Kegiatan ini diinisiasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI. Untuk Kanwil yang secara aktif dan melaksanakan dengan baik mendapatkan apresiasi khusus dari pusat. 

Pada ajang tingkat Provinsi Sulteng tahun ini, total hadiah yang diberikan berjumlah Rp26 juta, dengan rincian Rp6 juta untuk juara pertama, juara kedua Rp5 juta, juara ketiga Rp4,5 juta, harapan I Rp4 juta, harapan II Rp3,5 juta, dan harapan III Rp3 juta. IEA

Pos terkait