SIGI, MERCUSUAR – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten (Dekab) Sigi bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sigi melakukan studi banding di BKAD Kota Makassar, Sulawesi Seltan, terkait aplikasi Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) secara Online.
Ketua Dekab Sigi Moh Rizal Intjenae, mengatakan aplikasi SP2D online akan mempermudah bendahara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan pencairan dana. Sebab dengan aplikasi SP2D online maka bendahara OPD tidak perlu datang menyetor berkas ke BKAD, namun cukup lewat aplikasi itu.
Walaupun nantinya aplikasi SP2D online diterapkan di Sigi, lanjutnya Rizal, namun Kepala BKAD dan jajarannya tetap melakukan pengawasan kepada setiap OPD, terkait administrasi pembukuannya.
“Dalam sistem non tunai Sigi memiliki kelebihan daripada Kota Makassar. Di Sigi terkait dana perjalanan atau dana apa saja, pembayaran dana Rp1 juta hingga Rp2 juta dilakukan secara non tunai. Sedangkan Kota Makassar anggaran Rp1 juta hingga Rp2 juta pembayarannya masih dilakukan secara tunai,” jelas Rizal saat dihubungi wartawan Media ini, Jumat (12/7/2019).
Olehnya itu, aplikasi SP2D online tersebut yang dikomunikasikan dengan Pemerintah Kota Makassar.
“Walaupun Kabupaten Sigi baru 11 tahun, Alhamdulillah kita sudah cepat menyesuaikan persoalan pengelolaan keuangan ini dengan sistem aplikasi nontunai untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Hasil dari studi banding itu, lanjutnya, akan akan disampaikan pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, agar aplikasi SP2D dapat diterapkan di Sigi.
“Pengelolaan keuangan yang berkaitan dengan pembayaran gaji sudah secara online maupun pembayarannya lainnya, hanya yang belum secara online adalah SP2D,” tutup Rizal. AJI