Desa Bakti Agung dan Mayasari Jadi KMB

POSO, MERCUSUAR – Desa Bakti Agung Kecamatan Poso Pesisir Utara dan Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan ditetapkan sebagai Kampung Moderasi Beragama (KMB) di Kabupaten Poso. Peluncuran dan penetapan program KMB tersebut, dilakukan Bupati Poso yang diwakili Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Poso, Frits Sam Purnama, baru-baru ini.

“Keberagaman dan pluralisme merupakan salah satu anugerah yang Tuhan berikan bagi bangsa kita,” ujar Frits Sam Purnama, membacakan sambutan tertulis Bupati Poso, dr. Verna Inkiriwang, pada peluncuran KMB dan pengukuhan pengurus FKUB, yang dipusatkan di Desa Bakti Agung.

Ia juga menyebutkan, bahwa masyarakat di Kabupaten Poso yang bersemboyan ‘Sintuwu Maroso’ memiliki keberagaman dan pluralisme, yang merupakan salah satu potensi dan aset daerah yang harus dikelola secara optimal.

Menurut Sekkab, kebhinekaan adalah kekayaan bangsa yang wajib dijaga. Salah satunya, dengan memupuk bibit-bibit toleransi yang perlu terus ditingkatkan dan dilaksanakan oleh individu, kelompok, dan negara.

“Toleransi pada tingkat negara membutuhkan regulasi, penegakan hukum, proses peradilan dan administrasi yang adil dan tidak memihak,” terang Sekkab.

Di sisi lain, ia juga menyampaikan, melalui forum komunikasi antarumat beragama, masyarakat dapat duduk bersama membicarakan berbagai hal, dalam memertahankan tatanan yang sudah dibangun dengan kokoh. 

“Dengan komunikasi dan dialog yang efektif, tentu kita harapkan bersama agar kerukunan antarumat beragama dalam keberagaman yang menghiasi negeri ini, khususnya bumi Sintuwu Maroso tercinta ini, tetap terjaga dan terpelihara dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Poso, Hj. Marwiah dalam sambutannya menyatakan bahwa moderasi beragama menjadi penting sebagai modal sosial dalam menunjang pembangunan nasional.

“Diharapkan hadirnya Kampung Moderasi Beragama di Poso dapat mempersatukan umat beragama melalui cara pandangnya masing-masing,” kata Marwiah.

Ia juga menekankan dukungan yang diharapkan dari Pemkab Poso, agar KMB dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Poso. Kehadiran KMB diharapkan dapat menjaga kedamaian, keamanan, kesejahteraan, dan harmoni di wilayah tersebut.

“KMB adalah corong dan mercusuar, harapan, serta inspirasi sebagai sebuah upaya menjaga hubungan dan kerukunan antarumat beragama,” tandasnya. ULY

Pos terkait