DONGGALA, MERCUSUAR – Desa Bale di Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala mempersiapkan diri menjadi destinasi wisata unggulan dengan sebuah konsep wisata baru, yakni glamour camping (glamping).
Desa Bale yang berbatasan dengan Desa Guntarano dulunya dikenal sebagai destinasi kegiatan kemah kemahasiswaan, sejak awal 1990-an. Banyak yang menjadi daya tarik di desa tersebut, mulai dari alam sampai keramahan warganya.
“Kami di sini berupaya terus menjaga keamanan dan kenyamanan, baik untuk warga maupun pendatang. Termasuk terus menjaga aturan adat, bagi siapa saja yang melanggar,” ujar Zainul, salah seorang warga Desa Bale.
Bahkan, katanya lagi, pada beberapa kasus pencurian yang pernah terjadi, pelakunya dihukum cukup berat. Begitu juga kasus-kasus lainnya, sehingga membuat warganya merasa terlindungi, termasuk para pendatang.
Tidak heran, jika banyak pihak yang datang menanamkan investasi dengan membangun konsep glamping dan camping ground. Penelusuran media ini, kurang lebih ada tujuh destinasi. Bahkan, ada yang sampai ke titik air terjun yang berjarak puluhan kilometer dari area pemukiman warga.
Di antaranya Afan Place, Raqa River, Benkmor, Moala Camping Ground Park II, Bale Natura, serta beberapa lainnya yang masih dalam tahap pembangunan. Semuanya mencoba mengakomodir keinginan warga, yang membutuhkan aktivitas alam terbuka dengan konsep kekinian.
“Alhamdulillah, aset-aset pemilik lokasi glamping terjaga dengan baik. Meskipun hanya dilindungi dengan ruang sederhana,” kata Zainul.
Warga lainnya, Ismar memberikan gambaran kalau semua warga di desa yang berbatasan dengan areal Kebun Kopi dan lokasi ‘mistis’ Uwentira tersebut bukan hanya mengumbar senyum saat berpapasan, tetapi juga memberikan bantuan kepada setiap pendatang yang tersesat, ketika mengakses destinasi wisata.
“Malahan, kami siap untuk mengantarkan mereka ke titik destinasi. Senyum kepada pendatang wajib bagi kami,” ungkap Ismar yang juga diberi kepercayaan mengelola destinasi glamping.
Jarak Desa Bale, yang hanya sekira satu jam dari Kota Palu, menawarkan kondisi alam yang cantik. Didukung dengan konsep glamping, berkemah di tepi sungai, dengan penduduknya yang ramah, cukup menjadi alasan bagi warga Kota Palu untuk mencobanya. MBH