PALU, MERCUSUAR – Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosantik) Provinsi Sulteng, Sudaryano Lamangkona mengatakan penetapan 123 desa digital pada tahun 2025 bertujuan untuk mendekatkan pelayanan masyarakat yang berbasis digital, serta mempermudah akses informasi melalui internet.
“Jadi, setelah nanti desa digital hadir, maka masyarakat akan semakin mudah mengkases apapun di internet, terkait hal-hal yang menyangkut informasi, edukasi, layanan lainnya, bahkan hiburan,” kata Ano, sapaan akrab Sudaryano, kepada Mercusuar di Palu, Jumat (27/12/2024).
Oleh karena itu, kata Ano, pihaknya berkeinginan sesuai dengan target Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, sasaran pembangunan desa digital adalah desa yang terpencil, di mana akses jalannya sulit dan jaringan komunikasi bahkan tidak ada, sehingga masyarakatnya bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan berbasis digital.
Ano mencontohkan, warga desa digital yang berada di wilayah terpencil nantinya, dapat mengakses situs kesehatan yang dibina oleh tenaga medis, sehingga banyak hal yang menyangkut kesehatan bisa dituntaskan, meskipun tidak harus bertemu langsung dengan dokter.
Begitu juga dengan resep obat, sudah bisa diakses via internet, yang kemudian obatnya secara fisik bisa dititipkan pada jasa ojek atau sejenisnya, sehingga penyelesaiannya bisa lebih mudah.
Sementara terkait layanan yang berbasis edukasi, penduduk desa terpencil bisa mengakses buku-buku elektronik, sehingga meski berada di wilayah terpencil, wawasannya tidak lagi terkurung dengan kondisi geografis.
Soal dukungan alat, kata Ano, pihaknya sudah mempersiapkannya, sebagai lembaga yang memiliki kewenangan terkait itu.
“Lihat saja Desa Toro di Kecamatan Kulawi, desanya terpencil, berada di tengah-tengah gunung, namun saat ini, warganya sudah bisa mengakses internet,” pungkasnya. MBH