PALU, MERCUSUAR – Pimpinan Wilayah(PW) ‘Aisyiyah Sulteng bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) melaksanakan Dialog Interaktif, yang mengusung tema ‘Moderasi Beragama di Tangan Perempuan Berkemajuan’, di Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Minggu (10/9/2023).
Dialog tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Sub Koordinator Penerangan Agama Islam Kanwil Kemenag Sulteng, H. Sofyan Arsyad, serta dua tokoh perempuan Sulteng yakni Wakil Wali Kota Palu, dr. Hj. Reny A. Lamadjido, dan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Sulteng, Hj. St. Norma Mardjanu. Turut menyampaikan amanat, Ketua PW Muhammadiyah Sulteng, Muh. Amin Parakkasi.
Ketua PW ‘Aisyiyah Sulteng, Dr. Hj. Nudiatulhuda Mangun dalam sambutannya menyampaikan, konsep moderasi beragama menekankan pada sikap saling menghormati dan toleransi di antara para pemeluk agama.
“Dalam konteks keIndonesiaan, moderasi beragama dapat dijadikan sebagai strategi kebudayaan untuk merawat Indonesia yang damai, toleran dan menghargai keragamaan,” kata Inun, sapaan akrabnya.
Menurutnya, secara umum, masyarakat banyak menunggu gerakan untuk kemaslahatan umat melalui tangan perempuan.
“Untuk itu, kita pelu mendengarkan cerita inspiratif dari perempuan yang dikenal banyak bergerak di masyarakat, bagaimana praktik-praktik baik yang bisa diteladani dalam menerapkan moderasi beragama,” ujarnya.
Dialog tersebut dihadiri ratusan peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai kelompok atau organisasi perempuan dan Amal Usaha ‘Aisyiyah dari Kota Palu, serta perwakilan Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah Kota Palu, Kabupaten Donggala, Donggala Utara, dan Kabupaten Sigi.
Inun menuturkan, ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang telah berusia lebih dari 100 tahun, telah mampu membuktikan diri dapat bertahan di tengah berbagai tantangan. Hal itu, menurutnya, karena ‘Aisyiyah memiliki kekuatan ideologi dan terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak, dengan tujuan menegakkan agama Islam, serta terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. IEA