SIGI, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sigi siap menganggarkan maupun memfasilitasi ke donatur untuk pembangunan sekolah baru di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan pasca nantinya dilakukan relokasi. Namun syarat utamanya adalah legalitas lahan yang digunakan membangun sekolah harus jelas.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sigi, Kaimudin, Rabu (31/7/2019).
Menurutnya, sudah ada beberapa Non Goverment Organization (NGO) yang siap menyalurkan donasi mereka untuk pembangunan sekolah di Desa Bangga. Namun hingga kini masih terkendala ketersediana lahan yang belum memenuhi syarat.
“Jadi kami masih terus menanti mana surat-surat tanah dari masyarakat yang siap digunakan untuk membangun sekolah. Kalau surat itu sudah ada, itu jadi pegangan kami untuk diteruskan ke NGO yang siap membangun. Kalau belum ada legalitas lahan yang jelas, kami tidak bisa memfasilitasi pembangunannya. Jangan sampai nanti pas sudah dibangun ternyata tanahnya bersengketa,” ungkap Kaimudin.
Kendala berikutnya, katanya, untuk wilayah Dusun II Bangga, lahan yang tersedia belum memenuhi standar karena areal yang kurang luas. Sementara dalam rencana tata ruang sekolah, minimal diperlukan lahan antara setengah hingga satu hektare.
“Di Dusun II memang ada lahan tersedia, tapi tidak cukup luas untuk dibangunkan sekolah. Jadi kami tunggu dulu ketersedian lahan yang cukup sesuai standar tata ruang sekolah,” katanya.
Kaimudin mengakui hingga kini pihaknya baru mampu menyediakan tenda sebagai pengganti ruang kelas darurat, hingga proses pembelajaran tidak akan efektif dan nyaman.
Olehnya ia berharap segera ada lahan yang tersedia dengan surat-surat yang lengkap.
“Tentu kami prihatin dengan kondisi ini. Belajar di tenda pasti kalau siang sudah panas. Olehnya mari masyarakat segera sediakan lahan yang layak, kalau sudah ada maka kami akan bantu pembangunannya. Kami juga komitmen kalau ada donasi masuk akan kami arahkan ke Bangga,” tutupnya. BAH