PALU, MERCUSUAR – Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (SDA) Sulteng, Abd Razak mengungkapkan salah satu program prioritas pihaknya pada tahun anggaran 2021 mendatang adalah perbaikan irigasi yang tahun ini terkena bencana.
Ia menyebutkan, irigasi yang dimaksud adalah irigasi Puna di Kabupaten Poso yang mengalami kerusakan terkena bencana banjir.
Tahun ini, pihaknya telah melakukan penanggulangan sementara di irigasi Puna, sedangkan perbaikan permanen akan dilaksanakan tahun 2021.
“Tahun ini kami lakukan penanggulangan sementara dulu, tahun depan baru permanennya,” kata Razak, di ruang kerjanya, Selasa (15/9/2020).
Selain itu, tahun depan Dinas Cipta Karya dan SDA juga telah mengusulkan untuk lanjutan pembangunan irigasi lainnya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),
“Tapi belum diketahui apakah akan disetujui atau tidak,” imbuhnya.
Lanjutan pembangunan irigasi yang dimaksud, kata Razak, adalah irigasi Balukang II di Kabupaten Donggala, yang sebelumnya telah dianggarkan Rp17 Miliar melalui DAK, namun anggarannya dipotong untuk penanggulangan COVID-19 di Sulteng.
“Satu irigasi Balukang II melalui ada anggarannya Rp17 miliar, tapi dipotong semua karena pandemi, mudah-mudahan tahun depan bisa dilanjutkan. Sekaligus kita juga usulkan lanjutannya irigasi Wosu, sudah dibangun bendungnya tahun lalu, mudah-mudahan (tahun depan) disetujui,” jelasnya.
Dinas Cipta Karya dan SDA Sulteng, diakui Razak menjadi salah satu OPD yang mengalami pemotongan anggaran terbesar untuk penanganan COVID-19 tahun ini, yakni mencapai lebih Rp33 miliar.
Sisa anggaran yang ada, kata dia, paling banyak disalurkan untuk pengerjaan beberapa gedung di Kota Palu.
“Banyaknya di (pengerjaan) gedung. Ada lima gedung yang kami tangani, yakni gedung kantor kami sendiri, gedung wanita, rujab (rumah jabatan) Gubernur, rujab Wakil Gubernur dan kantor Gubernur,” pungkas Razak. IEA