PALU, MERCUSUAR – Pada tahun 2023, Dinas Pangan Provinsi Sulteng telah melaksanakan program pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di 2 kabupaten, yakni masing-masing di Desa Meko Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso dan Desa Puse Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli.
Kepala Dinas Pangan Sulteng, H. Iskandar Nongtji mengatakan, untuk tahun 2024 pihaknya telah menyiapkan program serupa untuk 4 desa di 4 kabupaten, yakni Kabupaten Sigi, Donggala, Banggai Kepulauan (Bangkep), dan Tojo Unauna (Touna).
“Kalau tahun ini di 2 kabupaten, tahun depan kami akan mengintervensi di 4 kabupaten. Tiap kabupaten 1 desa,” kata Iskandar, di ruang kerjanya, Rabu (27/12/2023).
Ia mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari intervensi penanggulangan stunting yang dilaksanakan oleh Dinas Pangan.
Terkait desa-desa yang akan ditunjuk, Iskandar menyebut hal itu akan dilakukan kajian terlebih dahulu, untuk melihat daerah mana yang memiliki prevalensi stunting paling ekstrem.
“Kami berkolaborasi, salah satunya dengan Untad yang sebelumnya punya porgram KKN tematik stunting, untuk mendapatkan datanya. Lalu bersama dengan data di masing-masing kabupaten, untuk dilihat mana desa yang paling ekstrem,” jelas Iskandar.
Ia juga menguraikan, bentuk program yang dijalankan sama dengan yang telah dilaksanakan di Tolitoli dan Poso. Yakni tiap desa membuat kebun yang diberikan pebiayaan, lalu akan dibuka gerai dan kios pangan. Selanjutnya, hasil kebun tersebut akan diolah menjadi makanan untuk anak-anak sekolah melibatkan ibu-ibu PKK di tiap desa.
“Programnya sama dengan yang dijalankan di dua kabupaten pada tahun ini,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Iskandar, pihaknya juga merancang program ‘Goes to School’, yakni kunjungan ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi dan kampanye untuk membangun kesadaran pangan sehat.
“Program ini akan dikerjasamakan dengan Dinas Pendidikan di kabupaten,” pungkasnya. IEA
