PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), serta pelaksanaan deteksi dini, preventif dan respons penyakit menular dan tidak menular, di salah satu hotel di Palu, Selasa (11/6/2024).
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinkes Kabupaten Sigi, dr Trieko Stefanus Larope dalam sambutannya mengatakan, program P2P harus mampu meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
Selain itu, meningkatkan deteksi dini dan respons cepat terhadap penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), serta meningkatnya infeksi virus, bakteri, jamur dan parasit.
“Untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan, dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat, bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program,” ujarnya.
Oleh karena itu, Trieko berharap melalui rakor dan evaluasi tersebut, pada pengelolaan program dengan pengawasan, Kepala Puskesmas bisa selalu menyampaikan data kejadian penyakit yang akurat, sehingga keputusan dan perencanaan yang dibuat juga menghasilkan dampak yang baik.
Sementara itu, Ketua Panitia, Ester Mariana dalam laporannya mengatakan penyakit menular dan tidak menular sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan capaian program pengendalian dan penanganan deteksi dini, preventif dan respons penyakit menular dan tidak menular, sangat berpengaruh pada ukuran kinerja program dan ukuran kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Untuk itu, Dinkes dan Puskesmas diharapkan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang matang, serta dana yang memadai dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, agar keberhasilan capaian program menjadi prioritas menuju Indonesia sehat.
Kegiatan rakor dan evaluasi P2P Dinkes Sigi dilaksanakan selama empat hari, pada 11—14 Juni 2024. AJI