SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), akan mengkaji pembelajaran tatap muka di setiap sekolah, mengingat masih pandemi COVID-19.
Mengingat Sigi dekat dengan Kota Palu, dimana transportasi darat, laut dan udara sudah dibuka, hingga rentan penyebaran COVID-19.
“Ini yang menjadi pertimbangan kita. Bukan berarti kita menahan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, tapi kita butuh kajian yang lebih mendalam,” ujar Kepala Disdikbud Sigi, Kaimudin pada wartawan Mercusuar via handphone, Sabtu (5/9/2020).
Dijelaskannya, pembelajaran tatap muka akan dicoba, namun sebelumnya akan dilakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Hasil koordinasi dengan Dinkes nanti merupakan salah satu dasar Disdikbud untuk pembelajaran tatap muka, selain keputusan empat Menteri.
Apabila hasil kajian kesehatan membolehkan pembelajaran tatap muka, lanjut Kaimudin, maka pihaknya akan menentukan model pembelajaran tatap muka yang akan diterapkan, serta menetapkan daerah yang bisa dan tidak bisa untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
“Untuk percontohan pembelajaran tatap muka, kita lakukan di daerah lembah. Percontohan pembelajaran tatap muka juga bisa dilakukan di daerah perkotaan, namun dengan konsep protokol kesehatan,” jelasnya.
Dia menilai bahwa pembelajaran sistem daring sebenarnya bagus, ketika sarananya lengkap. Namun di Sigi ada daerah tertentu yang tidak bisa menggunakan sistem daring.
Selain itu, ada daerah yang didukung jaringan internet, tapi kemampuan ekonomi masyarakatnya rendah. “Kami tidak paksakan pembelajaran sistem daring (di daerah-daerah itu), akan tetapi pakai sistem luring pun bisa,” tuturnya.
Dia berharap jika sudah dilakukan pembelajaran tatap muka, orang tua dapat memahami protokol kesehatan, serta guru dapat memahami situasi dan kondisi saat ini.
“Kepala Sekolah harus melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pembelajaran tatap muka,” harapnya. AJI