PALU, MERCUSUAR – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulteng selalu hadir untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Salah satunya adalah dengan memberikan pemberdayaan kepada para purna PMI.
Demikian diungkapkan Kepala Disnakertrans Sulteng, Arnold Firdaus kepada Mercusuar, Jumat (12/7/2024).
“Salah satu yang sudah kami lakukan adalah dengan melakukan pemberdayaan PMI purna penempatan, yang merupakan upaya menjadikan purna PMI bisa mandiri dan berwirausaha menghidupi keluarganya,” tukasnya.
Firdaus menegaskan pihaknya bukan saja mengawal kebijakan, yang memberikan perlindungan kepada para PMI atau siapa saja yang masih bekerja di luar negeri, tetapi juga saat sudah selesai dalam statusnya sebagai PMI, akan mendapatkan pelatihan keterampilan hidup sehingga bisa kembali mandiri.
“Kita, kan, tahu meskipun gaji mereka sebagai PMI lumayan untuk menghidupi keluarganya, namun setelah masa kerjanya tuntas, mereka tidak punya penghasian lagi. Makanya dibuatkan pelatihannya,” ujar Arnold.
Dalam proses pemberdayaan itu, Arnold berharap semua pihak, termasuk Disnakertrans di kabupaten dan kota, untuk ikut mengambil peran sehingga semua prosesnya didukung dengan baik.
Arnold mengungkapkan, untuk saat ini purna PMI terbanyak berasal dari Kabupaten Sigi, yang sudah mengikuti pelatihan keterampilan menjahit dan mengolah kuliner. MBH