FOTO: Suratno Teguh
POSO, MERCUSUAR – Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso melalui Dinas Pertanian (Distan) menyalurkan bantuan berupa sarana produiksi, yakni bibit padi, jagung dan bibit kedelai serta pupuk bersubsidi pada petani di daerah itu.
Kepala Distan Kabupaten Poso, Suratno Teguh mengatakan bantuan bibit yang bersumber dari dana APBN itu, bibit padi sebanyak 13 ribu, bibit jagung 12 ribu dan 1.700 bibit kedelai.
Sementara untuk jenis pupuk bersubsidi sudah disalurkan kepada petani, berupa pupuk bersubsidi untuk kakao sebanyak 2.475 ton, pupuk urea 3.330 ton, SP36 287 ton, Zea A 1.230 ton, NPK 4.075 ton dan pupuk organik sebanyak 185 ton.
“Jenis pupuk yang bersubsidi hanya dapat diperoleh dari pengecer yang sudah terdaftar di Dinas Pertanian. Kalaupun ada yang mengaku ada bantuan pupuk bersubsidi yang beredar bebas ditempat pengecer, itu tidak benar,” tandasnya, Tabu (4/11/2020).
Ditambahkan Suratno, bantuan tersebut sudah diusulkan melalui Distan sejak tahun 2017 lalu, baru terrealisasi tahun 2020.
Ditegaskannya, bantuan untuk petani tersebut merupakan bantuan yang berasal dari Pemkab Poso. “Bantuan ini bukan berasal dari siapa-siapa, tapi berasal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Poso,” tegasnya.
Selain bantuan bibit dan pupuk, lanjut Suratno, juga digalakkan dua program, yakni Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) dan Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI). Program tersebut dibiayai dari APBD.
Dijelaskannya, READSI merupakan bantuan sosial berupa uang untuk petani kakao, padi dan sayuran, yang jenis bantuannya uang tunai dengan nilai bervariasi antara Rp50 juta hingga RP125 juta, tergantung jenis usaha petani. “Karena ini dikelolah melalui kelompok, dana itu ditransfer langsung ke rekening kelompok dan dikelola sendiri oleh kelompok,” katanya.
Sejauh ini, sambungnya, sudah ada beberapa desa yang dicairkan melalui kelompok, seperti, Desa Kuku, Lena, Panjoka, Peura, Bangun Jaya dan Desa Bulili. “Jenis bantuan ini dialokasikan untuk enam kecamatan.
Sementara Program IPDMIP merupakan bantuan yang berbasis irigasi, berbentuk pembinaan atau sekolah lapang. “Khusus bantuan IPDMIP ini hanya diperuntukkan untuk lima kecamatan dengan delapan daerah irigasi. Antara lain Kecamatan Pamona Timur, Pamona Selatan, Pamona Barat, Lore Utara dan Kecamatan Lore Timur,” ujarnya. ULY