SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Sigi, menyerahkan bantuan dua unit kolam sistem bioflok kepada kelompok budidaya ikan (Pokdakan) Uru Bulava, Desa Pelempea, Kecamatan Pipikoro.
Bantuan tersebut telah diserahkan akhir tahun 2020 lalu. Selanjutnya tahun 2021 dilakukan perakitan dan penebaran bibit ikan nila. Masing-masing kolam sistem bioflok ditebar 800 bibit.
Demikian dikatakan Kepala DKPP Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalish, kepada wartawan Mercusuar via handphone, Senin (11/1/2021).
Dijelaskan, adapun teknologi sistem bioflok ini berupa kolam bundar dengan diameter tiga meter dan tinggi 1,5 meter dengan bahan terpal dan rangka besi.
Untuk pengembangan budidaya ikan melalui sistem bioflok lanjut Kepala DKPP, sudah dilakukan di beberapa lokasi diantaranya di hunian sementara (Huntara) di Desa Lolu dan halaman Kantor DKPP Sigi di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru.
“Dengan pengembangan perikanan sistem bioflok diharapkan dapat memicu dan meningkatkan enokomi pelaku perikanan di Sigi, serta bangkit mengembangkan usaha budidaya perikanan,” jelasnya.
Menurut Kepala DKPP, dengan sistem bioflok dapat menghemat penggunaan air. “Mengingat saat ini sulit mendapatkan air dengan jumlah banyak. Setiap kolam bioflok dapat menampung 500 hingga 1000 ekor ikan,” katanya.
Menurutnya, dalam budidaya ini, ikan nila dipilih sebagai komoditas lanjutan sistem bioflok, karena ikan nila termasuk kelompok herbivora. Sehingga proses pembesarannya lebih cepat.
Selain itu, ikan nila juga mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, algae, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai bagian sumber pakannya. Itu menguntungkan dalam budidaya di kolam.
“Budidaya ikan nila sistem bioflok memiliki sejumlah keunggulan, seperti meningkatkan kelangsungan hidup hingga lebih dari 90 persen dan tanpa pergantian air,” tutup Kadis. AJI