Donggala Belum Melaksanakan MBG

Uji coba MBG di SDN 3 Banawa yang dilaksanakan Dinas Ketapang Donggala pada akhir Desember 2024 lalu. FOTO: WAHID AGUS/MS

DONGGALA, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala belum akan menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dilaksanakan serentak di beberapa provinsi di Indonesia pada Senin (6/1/2025). 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Donggala,  Muhammad Fahri di kantornya, Senin (6/1/2025) mengatakan program unggulan Presiden RI, Prabowo Subianto itu belum dilaksanakan oleh Pemkab Donggala disebabkan oleh dua alasan.

Alasan pertama, terkait APBD Kabupaten Donggala 2025 yang belum mengalokasikan anggaran pada kegiatan MBG. Hal itu terjadi karena proses penyesuain pelaksanaan anggaran, antara lain masih berhitung pada pembiayaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang baru saja lulus di Pemkab Donggala.

“Jika sudah ada kepastian pendanaan, pasti Donggala melaksanakan MBG,” terang Fahri.

Alasan kedua, adalah terkait petunjuk teknis (juknis) yang belum ada dari Pemerintah Pusat. Juknis tersebut, kata Fahri, sangat penting sebagai dasar pelaksanaan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam kegiatan MBG.

Fahri mengaku belum mengetahui apa penyebab juknis MBG belum sampai pada instansi yang dipimpinnya, sehingga berpengaruh pada langkah-langkah untuk bergerak melaksanakan MBG yang masih sebatas pengumpulan data.

“Tapi kami sudah punya hitung-hitungan terhadap kegiatan ini. Kami sudah melaksanakan uji coba MBG yang melibatkan UMKM Koperasi, juga ada ahli gizi dan dari pihak sekolah,” ujarnya.

Uji coba MBG yang dilaksanakan pada akhir tahun 2024 lalu, menghabiskan anggaran Rp4,9 juta untuk tiga sekolah atau meyasar sekira 300 lebih murid SD. 

Pelaksanaan uji coba tersebut dilaksanakan tanpa juknis, namun tetap memprhatikan kecukupan nilai gizi. Di samping itu, Dinas Ketapang sebagai perangkat daerah yang akan mengelola MBG harus melakukan uji coba, terutama terkait kesiapan komoditas dan sekolah dalam melaksanakan MBG.

Dalam rencana pelaksanaan MBG 2025, Fahri juga belum dapat menjelaskan berapa estimasi total anggaran dalam setahun, namun nilainya Rp10 ribu per anak.

Berdasarkan data yang diterimanya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala, jumlah anak sekolah yang tersebar di 16 kecamatan berjumlah 59.497 orang, yang terdiri dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), SekolahDasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta. HID

Pos terkait