DONGGALA, MERCUSUAR – Pemerintah pusat maupun daerah diminta membangun tanggul penahan abrasi di lokasi gempa dan tsunami di wilayah pesisir Donggala. Salah satu daerah pesisir yang ambles akibat tsunami adalah Banawa, ibukota Kabupaten Donggala.
Pantauan Mercusuar, pesisir pantai Anjungan Gonenggati ambles. Di kawasan ini juga tidak ada tanggul penahan abrasi. Kondisinya yang cukup parah membuat pesisir yang dulunya ramai ini kini sepi.
Keretakan tanah dan bangunan terlihat jelas di lokasi ini. Warga yang menjual jenis makanan kuliner harus pindah ke depan jalan yang lokasinya berdekatan dengan perbukitan Gunung Bale karena tidak bisa lagi menggunakan sepanjang pesisir Anjungan Goenanggati.
Selvianti, salah seorang warga mengharapkan pemerintah pusat dan daerah membangunkan tanggul atau menimbun pesisir pantai yang tergerus tsunami.
“Ini kan salah satu ikon Kabupaten Donggala, pemerintah harus memulihkan lagi dengan cara membuat tanggul atau menimbun lagi supaya kawasan ini kembali seperti dulu, ramai dikunjungi,” katanya, Kamis (10/1/2019).
Selain itu, warga sekitar lainnya, Riswa mengatakan goncangan gempa yang cukup kuat beberapa waktu lalu juga membuat dirinya dan keluarga trauma berat. Namun ia yang membuka warung di lokasi itu sampai saat ini masih bertahan di lokasi.
“Alhamdulilah sekarang sudah ramai kembali, yang dulu ina ina jual dange (makanan khas suku Lembah Palu dari sagu) di Palu, sekarang sudah menjual ke sini,” ujarnya.
Ya, memang benar di kawasan Anjungan Gonenggati tersebut ina ina yang sebelumnya menjual di pesisir Palu, kini sudah memadati sebagian kawasan anjungan, sehingga membuat kawasan itu menjadi ramai saat sore hari.
Bupati Donggala Kasman Lassa sebelumnye menyambut baik kehadiran warga yang menjajakan makanan tradisional di kawasan Anjungan Gonenggati. Dia juga akan memberikan bantuan berupa gerobak kepada sejumlah pedagang di kawasan terssebut.
Nampaknya, keberadaan Donggala luput dari perhatian pemerintah pusat. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat sejauh ini baru berencana membangun tanggul penahan air di sepanjang bibir Pantai Talise, Kota Palu, yang terdampak tsunami.
Pada tanggul tersebut akan dilapisi bahan biosintetik yang kedap air. Tanggul penahan yang dipersiapkan tersusun dari tumpukan material bebatuan yang ketinggiannya sama dengan permukaan air tertinggi saat pasang terjadi, yaitu lebih kurang 3 meter. TUR