MOROWALI, MERCUSUAR – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggelar aksi donor darah sebagai wujud kepedulian terhadap dunia kesehatan, utamanya di Kabupaten Morowali, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), di Aula Kantor PT IMIP selama dua hari yakni 27-28 Januari 2023.
Aksi sosial yang merupakan kolaborasi antara Departemen Safety PT IMIP, Comdev/CSR PT IMIP, Klinik Kupi PT IMIP, KSR PMI Morowali, dan PMI Morowali itu juga dilaksanakan dalam rangka memeringati Bulan K3 Nasional 2023, yang diperingati pada 12 Januari—12 Februari setiap tahunnya.
Mewakili manajemen PT IMIP, Management Operational Support, Yulius Susanto mengatakan langkah yang dilakukan oleh perusahaan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan pada sektor kesehatan. Targetnya, 400 kantong darah akan terkumpul dari aksi tersebut.
Yulius mengatakan, donor darah selain dilakukan di dalam kawasan industri IMIP, juga dilakukan di luar kawasan. Sehingga tak hanya karyawan, tetapi masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam aksi sosial tersebut.
“Ini bagian dari komitmen kami dalam dunia kesehatan. Apalagi sejatinya, tak hanya bermanfaat bagi penerima donor tetapi juga bermanfaat bagi pendonornya. Perlu juga kami sampaikan, bahwa saat-saat seperti ini, perlu bagi kita menahan diri, tidak mudah termakan provokasi. Kita harus bersatu. Supaya terus tercipta kondisi yang aman, damai dalam kawasan kita ini, utamanya di Kecamatan Bahodopi,” tegas Yulius.
Di tempat yang sama, Camat Bahodopi, Tahir mengatakan, aksi sosial yang dilakukan PT IMIP, perlu mendapat apresiasi dari semua kalangan di Bahodopi. Apalagi, kata Tahir, PT IMIP secara rutin 4 kali dalam setahun menggelar kegiatan donor darah, baik di dalam kawasan industri maupun di masyarakat.
“Bahodopi juga harus punya unit transfusi darah sendiri, Morowali harus bisa punya bank darah sendiri, supaya dapat lebih mengakomodir urusan transfusi darah di Morowali,” harap Tahir.
Sementara, pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Morowali, dr. Eko Dyah Puspitasari mengatakan, dalam sebulan kebutuhan darah di RSUD Morowali bervariasi. Terkadang, kata dia, pihaknya membutuhkan 400 kantong darah, dan terkadang pula 350 kantong. Hal itu disebabkan oleh jumlah pasien yang fleksibel.
“Per Januari 2023 ini, kita butuhnya 350 kantong darah, menyesuaikan dari kebutuhan di rumah sakit. Apalagi masa penyimpanan darah hanya sebulan saja. Ditambah juga dengan minimnya fasilitas yang memadai oleh UPTD Transfusi Darah di RSUD Morowali, sehingga kita tidak bisa menyimpan terlalu lama,” ungkapnya. */BBG