Dorong Aktivitas Kewirausahaan, DP3A Sulteng Latih Kelompok Disabilitas

PALU, MERCUSUAR – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar pelatihan kewirausahaan bagi disabilitas di era digital, di salah satu restoran di Palu, Kamis (6/4/2023).

Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga DP3A Provinsi Sulteng, Irmawati Sahi mengemukakan, pihaknya bersama mitra terkait melakukan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi disabilitas ini, sebagai salah satu bentuk mendorong aktivitas ekonomi, khusus kelompok disabilitas.

“Kegiatan ini melibatkan 43 penyandang disabilitas dari berbagai hambatan, mulai dari teman teman netra, tuli, hingga keterbatasan fisik lainnya. Kegiatan ini kami lakukan selam 2 hari pada 5—6 April 2023. Hal ini menurut saya secara pribadi, merupakan sejarah baru di DP3A Sulteng, karena baru ini kami melakukan kegiatan yang semua pesertanya disabilitas,” ujarnya.

Menurut Irmawati, antusiasme kelompok disabilitas sangat luar biasa. Produk dan jasa yang mereka miliki dapat menjadi pendapatan nilai ekonomi yang sangat baik.

Irma, sapaan akrabnya mengatakan, hal ini akan dilakukan secara rutin tiap tahunnya, melihat antusias dan semangat, serta banyaknya produk hasil dari kelompok disabilitas, yang sangat berkualitas dan dapat dipasarkan secara masif oleh semua pihak.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelompok disabilitas, dalam pengelolaan usaha individu, untuk mengahadapi tantangan di era digital, agar kelompok disabilitas juga bisa berdaya secara ekonomi. Kegiatan ini juga sebagai mandat dari UU No 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.

Zaenab, salah seorang peserta juga mengatakan, ini kali pertama pihaknya mendapatkan pelatihan kewirausahaan secara khusus oleh dinas terkait. 

“Kami belajar banyak, mulai dari bagaimana melakukan pemasaran dan memanfaatkan digital, serta teknik komunikasi untuk memikat pelanggan, dan kami juga diajarkan menggunakan aplikasi Canva, yang menurut kami ini sangat membantu sekali,” ujarnya.

Ada beberapa rekomendasi juga yang dihasilkan dari pelatihan ini, di antaranya peserta merekomendasikan program magang pascapelatihan di tempat kerja, pemerintah memberikan akses pekerjaan bagi kelompok disabilitas, dan pendampingan secara berkala kepada pelaku usaha disabilitas agar bisa mandiri secara ekonomi.

Kegiatan semacam ini juga akan rutin dilakukan oleh DP3A Sulteng, sebagai upaya dalam mendorong kemandirian ekonomi bagi kelompok disabilitas, khusus pada perempuan. */JEF

Pos terkait