DPMDP3A Morowali Perkuat Gugus Tugas KLA

Kegiatan penguatan Gugus Tugas KLA di Kabupaten Morowali, tengah pekan lalu. FOTO: MOROWALIKAB.GO.ID

MOROWALI, MERCUSUAR – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A) Kabupaten Morowali menggelar penguatan Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA), di Morowali, Jumat (25/4/2025).

Sekretaris DPMDP3A Morowali, Jumiati mengatakan penguatan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah, dalam mewujudkan lingkungan yang ramah dan aman bagi anak. Kegiatan tersebut diikuti lintas sektor, seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga masyarakat, hingga perwakilan dunia usaha.

Jumiati juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi, dalam mewujudkan kabupaten yang memenuhi hak-hak anak.

“Pembangunan daerah tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi juga harus menjamin tumbuh kembang anak secara optimal,” ujarnya.

Jumiati menjelaskan, Kabupaten Morowali menargetkan mampu memenuhi 24 indikator yang telah ditetapkan. Pemenuhan indikator tersebut memerlukan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari penyediaan layanan kesehatan ramah anak, sekolah yang layak anak, hingga infrastruktur publik yang memperhatikan aspek perlindungan anak.

“Indikator Kabupaten Layak Anak adalah tanggung jawab bersama lintas sektor dan lembaga dalam gugus tugas. Kita akan dikatakan layak anak, apabila semua indikator itu telah terpenuhi,” tegasnya.

Jumiati mengungkapkan bahwa saat ini posisi Morowali masih berada di peringkat ke-10 dari 13 kabupaten dan kota di Sulteng. Oleh karena itu, menurutnya, perlu ada percepatan melalui monitoring dan evaluasi terhadap peran masing-masing OPD dalam pemenuhan indikator tersebut.

“Harapannya, seluruh klaster yang ada di setiap OPD dapat berpartisipasi aktif dan bekerja sama mencapai target indikator. Sehingga mampu menjadi motor penggerak dalam menyusun kebijakan dan program yang responsif terhadap kebutuhan anak. Fokus utama yang dibahas dalam kegiatan ini meliputi peningkatan layanan pendidikan, akses kesehatan, serta perlindungan terhadap kekerasan dan eksploitasi anak,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan materi tentang peran Gugus Tugas KLA, pemetaan indikator, serta strategi percepatan pemenuhan hak-hak anak di berbagai sektor. */IEA

Pos terkait