BUNGKU, MERCUSUAR – Tidak terasa, pandemi sudah melanda negeri ini dua tahun lamannya. Banyak persoalan yang muncul setelahnya. Salah satunya, terpuruknya ekonomi masyarakat. Kabupaten Morowali juga tidak lepas dari dampak tersebut. Namun, Pemda setempat tidak mau kalah, strategi dan inovasi dilakukan untuk mempertahankan sistem ekonomi yang terpuruk.
“Beberapa langkah-langkah yang kita lakukan sebagai inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat diantaranya, di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengucurkan dana 200 juta perdesa di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),”kata Bupati Morowali, Taslim, Rabu (27/10/2021) dihubungi via telepon.
Bantuan itu tidak begitu saja diberikan. Pemda Morowali berusaha mengawal untuk memastikan agar bantuan UMKM bisa membuahkan hasil dengan menggandeng partner dari Universitas Tadulako (Untad) untuk menjadi pendamping diantaranya membantu kelembagaan Bumdes dengan menata Sumber Daya Manusia (SDM) di Bumdes.
“Sehingga kita berharap lewat Bumdes usaha-usaha kecil bisa bergerak,” katanya lagi.
Selain itu, ke depan Pemda Morowali menggandeng BRI dalam rangka penyediaan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa dimanfaatkan untuk UMKM yang ingin mendapatkan modal usaha.
“Ini ke depan akan kita sosialisasikan,” tambahnya.
Di sektor industri, Pemda Morowali juga membantu produk-produl UMKM agar bisa mendapat pasar di perusahaan. Terutama pengadaan kebutuhan pokok, seperti sayur dan beras. Dengan menjadikan Bumdes sebagai vendor (penjual bahan) milik masyarakat kemudian dijual di perusahaan.
Kemudian di sektor pertanian, dalam rangka mempertahankan keadaan ekonomi masyarakat. Pemda Morowali melakukan inovasi meningkatkan pendapatan petani dengan memperbaiki manajemen penggunaan peralatan panen. Sehingga mampu menekan 40 persen dari biaya panen sebelumnya.
“Kami pun mengarusansikan semua lahan tanam yang diolah. Kita ingin menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti banjir atau musim kemarau yang akan merugikan petani,”jelasnya lagi.
Belum cukup di situ, selain mengasuransikan lahan pertanian, ternak juga diasuransikan. Pemda Morowali mengalokasikan itu di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Hal tersebut sebagai upaya Pemda Morowali menjaga daya saing masyarakat.
“Di sektor industri, kami menjaga keamanannya agar tetap kondusif. Hari ini, kawasan industri PT. IMIP menjadi industri sumber penggerak ekonomi di Morowali,”ungkapnya.
Sehingga, lanjut Taslim penting bagi daerah melibatkan seluruh stakeholder di semua sektor agar ekonomi bisa bergerak, sehingga Morowali mampu bersaing dengan daerah lain walaupun covid-19 sudah berjalan hingga dua tahun. INT