EBT 515 MW, Poso Energy Siap Layani Empat Provinsi

POSO, MERCUSUAR – PT Poso Energy yang mengembangkan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 515 Mega Watt (MW) yang berada di Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso, telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN.

Dengan kapasitas 515 MW tersebut, menjadikan PT Poso Energy sebagai perusahaan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) terbesar di wilayah Indonesia Timur, dan kini siap melayani beban puncak untuk empat wilayah provinsi di pulau Sulawesi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.

Manager Bendungan dan Lingkungan PT Poso Energy, Sahroni kepada wartawan, Sabtu (21/01/23) mengatakan, pihaknya telah melakukan test Nominal Rate Capacity (NRC), dengan melibatkan tim dari pihak PLN Makassar yang secara langsung melakukan pengawasan.

Menurutnya, test NRC yang dilaksanakan pada 13—17 Januari 2023 tersebut, adalah salah satu persyaratan sebelum dilakukan Commercial Operation Date (COD), yang rencananya akan dilaksanakan pada 7 Februari 2023 mendatang.

“PT Poso Energy sebagai pengembang PLTA Poso 515 MW yang telah memiliki PPA dengan PT PLN, akan jatuh tempo COD (Commercial Operation Date) pada tanggal 7 Februari 2023. Nah, salah satu persyaratan sebelum COD adalah NRC Test untuk masing-masing unit turbin dan untuk pembangkit secara keseluruhan plant,” ungkap Sahroni, 

Dijelaskannya, syarat untuk  COD adalah harus ada NRC unit  yang dilanjutkan dengan NRC Plant. Untuk NRC unit dilakukan selama empat hari  pada 13—16 Januari 2023, di mana dalam setiap hari dioperasikan per tiga unit dengan beban maksimal delapan jam untuk NRC unit.

Sementara untuk tanggal 17 Januari 2023 adalah keseluruhan pembangkit milik PT Poso Energy akan dioperasikan. Masing masing Poso I dengan kapasitas 4×30 MW, Poso 2A kapasitas 3×65 MW dan Poso 2B berkapasitas 4×50 MW. Semuanya berjalan serentak dan harus menghasilkan 515 MW dalam waktu 5 jam.

“Jadi, selain diawasi langsung oleh PLN saat dilakukan NRC test, Poso Energy juga membuka zoom yang bisa disaksikan langsung oleh pihak manajemen Poso Energy dan juga pihak PT PLN  langsung dari control room,” tambah Sahroni.

Masih menurut Sahroni, tujuan dari pelaksanaan NRC test tersebut menunjukkan bahwa PT Poso Energy sudah mampu untuk membangkitkan kapasitas tenaga listrik sesuai dengan kontrak yang disepakati antara pihak PLN dengan PE, yaitu 515 MW. Sekaligus memastikan bahwa pembangkit yang ada sudah andal, di mana energy per unit sudah siap, serentak mengikuti beban maksimal.

Diakuinya, pelaksanaan COD yang direncanakan pada 7 Februari 2023 mendatang sedikit tertunda dari waktu yang direncanakan sebelumnya. Namun, secara keseluruhan rangkaian pelaksanaan NRC test hingga persiapan COD berjalan lancar.

“Jadi, sebenarnya dari segi fisik dan yang lain-lain itu kita sudah siap COD dari tahun yang lalu, saat diresmikan oleh pak Jokowi,” jelasnya.

Sementara itu,  Manajer PLN UP2B Sitem Makassar, Edo Adrianto yang turut dikonfirmasi membenarkan adanya pelaksanaan NRC test yang dilakukan PLN selama lima hari sejak 13 hingga 17 Januari 2023, dan beroperasi selama 5 jam perhari dari pukul 17.00 WITA sampai pukul 22.00 WITA, atau saat beban puncak.

Menurutnya, untuk hasil pelaksanaan NRC tes secara resmi masih menunggu nantinya akan disampaikan langsung, karena data-data yang ada akan dievaluasi terlebih dahulu, meskipun saat pelaksanaan semua berjalan dengan lancar.

Hasil NRC tersebut, menurutnya, akan menjadi kelengkapan untuk COD  yang nantinya akan ditetapkan langsung oleh PLN Pusat.

Edo juga berharap, perlunya dukungan penuh masyarakat sekitar Danau Poso untuk sama-sama menjaga lingkungan agar elevasi danau Poso tetap terjaga sepanjang tahun, dan PLTA Poso Energy produksinya bisa berjalan secara optimal.

“Secara resmi hasilnya nanti akan disampaikan. Namun data-data yang ada harus dievaluasi, walaupun saat pelaksanaan test sepertinya tercapai dengan baik,” papar Edo Adrianto saat dihubungi via ponsel. ULY

Pos terkait