Evaluasi KPN, BPKP Sampaikan Rekomendasi ke Pemprov

PALU, MERCUSUAR – Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, H. Ma’mun Amir menyampaikan terima kasih kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sulteng, terkait ekspose hasil evaluasi terhadap rencana pembangunan Kawasan Pangan Nusantara (KPN), di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Senin (4/9/2023).

Pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan BPKP Sulteng, Evenri Sihombing mengungkapkan bahwa evaluasi dilakukan agar pembangunan KPN di Sulteng tidak mengulangi kesalahan yang sama, sebagaimana yang dialami daerah-daerah lainnya, yang juga ditunjuk pemerintah pusat sebagai KPN.

Untuk itu, Evenri merekomendasikan beberapa poin mendasar, di antaranya ialah Pemprov diminta menunjuk satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai leading sector yang memimpin program pembangunan KPN, menyelesaikan land clearing (pembukaan lahan) dan menyusun linimasa pembangunan. 

“Saya melihat tidak ada OPD leading sector, terkait siapa yang harus memimpin program ini,” ungkap Evenri.

Menanggapi hal itu, Wagub lalu mengajak jajaran OPD yang hadir untuk menyeriusi pembangunan KPN, mengingat potensinya yang sangat besar bagi Sulteng, yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

“Kawasan ini wajib kita dukung. Olehnya, saya minta ada keseriusan OPD, karena akan mubazir kalau IKN yang di depan kita ini tidak dimanfaatkan,” pesan Wagub.

Sebagai langkah awal menindaklanjuti hasil evaluasi dan rekomendasi BPKP, Wagub memerintahkan Kepala Biro Hukum, Adiman untuk segera berkoordinasi dan secepatnya memenuhi dimensi yuridis pembangunan KPN, sebelum melangkah lebih jauh.

“Karena kita tidak berkeinginan nikmat membawa sengsara,” pungkas Wagub.

Sementara itu, Tenaga Ahli Gubernur, Ridha Saleh menuturkan bahwa Pemerintah Pusat sangat mendukung pembangunan KPN di Sulteng, dan siap memfasilitasi infrastrukturnya, dengan catatan land clearing telah diselesaikan Pemprov. 

Ia juga menyampaikan, bahwa tanaman yang diprioritaskan di lokasi KPN nantinya hanya dua komoditi.

“Berdasarkan hasil, hanya jagung dan sorgum, karena lahannya memang cocok untuk keduanya,” kata Ridha. */IEA

Pos terkait