FDP 2025 Gaungkan Irama Keberagaman

Pemukulan gong tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan FDP ke-25, Minggu (26/10/2025). FOTO: KOMINFO

POSO, MERCUSUAR – Setelah berlangsung selama tiga hari penuh, Festival Danau Poso (FDP) ke-25 resmi ditutup oleh Bupati Poso, dr. Verna G.M. Inkiriwang, di Tentena, Kabupaten Poso, Minggu (26/10/2025).

Mengusung tema “Rhythm of Diversity in Matia Ndano” atau Irama Keberagaman di Air Kehidupan, FDP tahun ini menampilkan kekayaan budaya, seni dan potensi wisata Kabupaten Poso sebagai salah satu destinasi unggulan di Provinsi Sulteng.

Ribuan pengunjung memadati area festival selama tiga hari pelaksanaan. Acara penutupan turut dihadiri Wakil Bupati Poso, H. Soeharto Kandar, Ketua DPRD Kabupaten Poso, Samuel Munda serta sejumlah pejabat dan tokoh seperti Anggota DPR RI, Ellen Ester Pelealu dan Matindas J. Rumambi, Kepala Ops Madago Raya, Kombes Pol Heni Agus Sunandar yang mewakili Kapolda Sulteng, Kapolres Poso, AKBP Alowisius Londar, dan Dandim 1307/Poso, Letkol Inf. Arm Edi Yulian Budiargo.

Hadir pula Ketua Pengadilan Negeri Poso, Mochamad Arif Satiyo Widodo Kacabjari Tentena, Musmuliady, serta Anggota DPRD Provinsi Sulteng, Royke Widya Kaloh.

Rangkaian penutupan diawali dengan penampilan band lokal Moi Nandes, dilanjutkan doa bersama yang dipimpin Pdt. Lanto Mawo Bujalemba. Panggung semakin hidup dengan beragam penampilan seni, seperti tari etnik, penampilan band lokal, serta tari kreasi pemenang parade tari Danau Poso.

Dalam momentum penutupan, Bupati Poso dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang secara simbolis meluncurkan paket wisata ‘Visit Poso’ melalui pemukulan gong, sekaligus menandai berakhirnya FDP ke-25.

Verna yang membacakan sambutan Gubernur Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid menekankan pentingnya pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif di kawasan Danau Poso.

“Danau Poso merupakan salah satu aset wisata unggulan Sulawesi Tengah dengan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang luar biasa. Mari kita jadikan Festival Danau Poso sebagai momentum pelestarian seni, budaya, adat istiadat, dan kuliner khas daerah,” pesannya.

Pesta kembang api dan pelepasan lampion turut menghiasi langit malam Tentena, disambut sorak ribuan pengunjung. Sebagai puncak acara, ribuan warga dan tamu undangan bersama-sama menari Dero, tarian khas Poso yang menjadi simbol persaudaraan dan kebersamaan.

Seluruh rangkaian kegiatan malam penutupan FDP berlangsung aman, tertib, dan penuh sukacita hingga pukul 24.00 WITA, dengan pengamanan ketat dari personel gabungan TNI dan Polri.

Kesuksesan FDP tahun ini menegaskan posisinya sebagai salah satu agenda budaya terbesar di Sulteng, sekaligus wadah mempererat persatuan dalam keberagaman dan memperkenalkan potensi wisata Poso ke tingkat nasional dan internasional.

Dengan semangat Rhythm of Diversity in Matia Ndano, FDP 2025 menjadi bukti bahwa Poso adalah tanah damai yang kaya budaya, bersahabat dan siap menyambut dunia. ULY

Pos terkait