PALU, MERCUSUAR – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulteng menyarankan kepada Panitia Pelaksana Festival Persahabatan, agar memindahkan lokasi pelaksanaan kegiatan dari ruang publik terbuka ke ruang tertutup.
Ketua FKUB Sulteng, Prof. Dr. Zainal Abidin melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (13/1/2025), mengemukakan saran tersebut bukan sebagai bentuk menghalangi kebebasan umat beragama, dalam mengekspresikan ajaran agama dalam bentuk festival.
“Sebaliknya, saran untuk memindahkan lokasi kegiatan sebagai bentuk dukungan dan penghormatan kepada umat beragama, khususnya umat Kristiani dalam melaksanakan kegiatan keagamaan,” ucap Zainal.
FKUB Sulteng dan MUI Kota Palu, kata Zainal, telah mengundang pihak penyelenggara Festival Persahabatan, untuk mendengar langsung pemaparan tentang bentuk, rangkaian serta substansi kegiatan terkait, pada Senin (13/1/2025).
Dalam pertemuan itu, Zainal menyarankan kepada penyelenggara agar memindahkan lokasi kegiatan tersebut ke ruangan tertutup. Hal itu karena Lapangan Vatulemo yang rencana dijadikan sebagai lokasi penyelenggaraan, adalah ruang publik yang fasilitas dan sarananya harus dijaga secara bersama-sama.
Di samping itu, kata dia, RTH Vatulemo berbatasan langsung dengan akses masyarakat di bagian Barat taman, Timur, Selatan dan Utara. Sehingga dikhawatirkan, kegiatan Festival Persahabatan dapat mengganggu arus lalu lintas atau akses perjalanan masyarakat.
“Sehingga demi keamanan, ketertiban, dan kenyamanan semua pihak, maka kami menyarankan lokasi kegiatan tersebut dipindahkan,” sebut Zainal.
Saran tersebut, ungkapnya, telah diterima oleh pihak penyelenggara kegiatan, dan akan dibahas di internal panitia. Festival Persahabatan diagendakan pada 30 Januari 2025 hingga 2 Februari 2025.
Dalam pertemuan antara FKUB Sulteng, MUI Kota Palu dengan pihak kegiatan, pihak penyelenggara menyebut bahwa bentuk Festival Persahabatan antara lain doa bersama tokoh lintas agama, pementasan budaya, dan silaturahmi umat beragama. Festival tersebut juga meliputi ibadah khusus umat Kristiani.
Selain saran memindahkan lokasi kegiatan, FKUB Sulteng dan MUI Kota Palu juga menyarankan kepada panitia, agar kegiatan tersebut dikhususkan untuk umat Kristiani.
“Sebaiknya kegiatan tersebut jangan terbuka untuk umum atau untuk semua umat beragama, melainkan khusus untuk umat Kristiani,” tandas Zainal. */IEA