Festival Teluk Tomini Wadah Promosi Potensi Daerah

Pertunjukan tari kolosal meramaikan pembukaan FTT 2025, di Parigi, Kamis (20/11/2025). FOTO: IST.

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Asisten Deputi Kementerian Pariwisata RI, Yohanes De Brito Titus Haridjati menegaskan Festival Teluk Tomini (FTT) harus menjadi ruang besar untuk mempromosikan potensi unggulan Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), termasuk komoditas durian yang kini semakin mendunia.

Hal tersebut disampaikannya pada pembukaan FTT 2025 yang berlangsung di lokasi Eks Sail Tomini, Kecamatan Parigi Tengah, Kamis (20/11/2025).

Menurut Yohanes, FTT bukan hanya sekadar agenda hiburan, akan tetapi sebagai panggung strategis yang mampu mengangkat identitas daerah ke level nasional. Ia menyebut, FTT kembali ditetapkan masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 untuk kedua kalinya sejak tahun 2024. Penetapan tersebut membuktikan Kabupaten Parmout telah diakui memiliki kekuatan event yang mampu bersaing di tingkat nasional.

“Event ini tidak hanya menampilkan seni dan hiburan, tetapi membawa narasi pelestarian alam. FTT adalah contoh bagaimana festival dapat menjadi ruang edukasi, inspirasi, dan promosi daerah sekaligus,” tutur Yohanes.

Menurutnya, FTT juga memiliki fungsi strategis sebagai etalase potensi daerah. Ia mendorong agar tarian, musik tradisional, kuliner, kerajinan, hingga komoditas unggulan seperti durian wajib ditonjolkan secara maksimal.

“Durian Parigi Moutong sekarang dikenal sampai mancanegara. Momentum FTT bisa menjadi ruang untuk memperkuat branding komoditas ini agar makin diakui dan bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Yohanes menegaskan, Kementerian Pariwisata menginginkan agar setiap destinasi wisata di Indonesia tidak hanya mengandalkan keindahan visual, tetapi juga mengangkat cerita, nilai, dan identitas budaya lokal. Parmout dinilainya telah menunjukkan contoh, bagaimana budaya dan alam bisa berjalan beriringan dalam membentuk ekosistem pariwisata yang inklusif serta berdampak luas bagi masyarakat.

“Kita ingin FTT menjadi model pembangunan pariwisata berkelanjutan. Ada budaya, ada lingkungan, ada ekonomi kreatif, semua berkolaborasi,” tandasnya. AFL

Pos terkait