TALISE, MERCUSUAR – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) membantu Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulteng, untuk mengawasi dan mencegah potensi pelanggaran pemilihan umum (Pemilu).
Ketua FKUB Provinsi Sulteng, Prof. Dr, KH. Zainal Abidin, M.Ag mengemukakan, FKUB berpartisipasi dan bersinergi dengan penyelenggara pemilu, yakni Bawaslu, serta pemerintah, Polri dan TNI, dalam mewujudkan pemilu aman dan berkualitas, serta tanpa politisasi SARA.
“Dalam sinergi ini, FKUB berupaya melakukan langkah – langkah strategis, untuk mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran utamanya terkait politisasi SARA,” kata Prof. Zainal Abidin.
Prof. Zainal Abidin mengakui, pihaknya telah bertemu dengan Bawaslu Provinsi Sulteng, untuk membahas tentang sinergisitas pengawasan potensi pelanggaran pemilu. Pertemuan antara Bawaslu Sulteng dengan FKUB Sulteng berlangsung di Kantor FKUB Sulteng, Rabu (10/1/2024).
Dalam pertemuan itu kata Prof. Zainal Abidin, Bawaslu dan FKUB sepakat untuk bersama – sama mengawasi kemungkinan terjadinya politisasi rumah ibadah.
Prof. Zainal Abidin menegaskan, dalam Pemilu, agama dan seluruh fasilitas dan simbol agama, jangan dibawa ke ranah politik praktis.
“Termasuk tidak boleh menggunakan rumah ibadah sebagai tempat kampanye,” ujarnya.
Menurutnya, isu – isu SARA tidak perlu dibawa – bawa dalam kampanye, sebab hal itu hanya akan merusak kerukunan masyarakat.
Selain itu, kata dia, Bawaslu dan FKUB juga sepakat secara bersama – sama menangkal penyebaran informasi hoaks yang beredar di Pemilu 2024.
“Hoaks menjadi satu tantangan dalam mewujudkan pemilu yang aman dan berkualitas,” sebutnya.
Prof. Zainal meminta kepada semua pihak, agar tidak menyebarluaskan informasi – informasi yang tidak jelas atau belum pasti kebenarannya, serta informasi yang mengandung adu domba, kebencian dan fitnah.
FKUB mengimbau kepada semua pihak, termasuk peserta pemilihan umum, untuk bersama – sama menjaga kondusifitas selama proses dan tahapan pemilu berlangsung.
“FKUB juga meminta kepada semua tokoh – tokoh agama, agar menyampaikan dan mengajak kepada umat beragama untuk bersama – sama menjaga situasi dan kondisi agar selalu aman dan damai,” sebutnya.
Menurutnya, tokoh agama dapat menyampaikan hal itu melalui imbauan, ceramah atau khutbah.
“Dalam rangka menjaga keamanan dan kondusifitas pemilu, sekaligus meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu 2024,” ujarnya. ABS/*
