PALU, MERCUSUAR – Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar unjuk rasa guna menyampaikan aspirasinya, terkait dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi dan penjatahan solar sebesar Rp250 ribu untuk setiap mobil atau truck. Unjuk rasa dilakukan di depan gedung DPRD Sulteng, Senin (1/11/2021).
Ketua FNPBI Sulteng, Abdul Wahyudin menyuarakan tuntutannya, agar pemerintah melakukan penertiban sistem pendistribusian BBM.
“terutama kendaraan roda empat siluman dan oknum – oknum yang terlibat dalam penimbunan solar,” tegas Abdul Wahyudin
Mereka juga menuntut kejelasan terkait dengan penjatahan solar sebesar Rp250 ribu, untuk setiap kendaraan kapasitas besar.
FNPBI bersama buruh angkutan barang menggelar aksi dengan jumlah sebanyak 100 orang, di mana mereka diterima oleh perwakilan DPRD Sulteng, Alimudin Paada, dan sejumlah pejabat perwakilan Pemprov Sulteng, salah satunya adalah Adiman Raja selaku Kabag Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan.
Pada kesempatan itu, Alimudin Paada menyampaikan akan mendorong pemerintah provinsi untuk mengusulkan kuota BBM jenis solar bersubsidi dan juga akan mengikuti rapat dengan Pemerintah Kota Palu, terkait dengan adanya pembatasan pembelian BBM solar Rp250 ribu, oleh kendaraan kapasitas besar.
Sementara itu, Gubernur Sulteng diwakili Kabag Kebijakan Ekonomi, Subhan Basir mengemukakan, ketentuan penyaluran JBT atau solar kepada kendaraan bermotor, sesuai dengan keputusan Kepala BPH Migas No. 04/2020. Keputusan itu menyebutkan kendaraan bermotor perseorangan roda 4 paling banyak 60 liter setiap hari, kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda 4 paling banyak 80 liter setiap hari, kemudian kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda 6, paling banyak 200 liter hari.
“Terkait dengan kebijakan Pemerintah Kota Palu, Pertamina akan diminta penjelasannya oleh Pemprov dan juga akan mengikuti rapat yang dilaksanakan pada 4 November 2021,” katanya.
Hal tersebut juga disampaikan Kabag BUMD, Farida Karim, yang mengaku akan terus mendorong pengawasan distribusi BBM bersubsidi, untuk meningkatkan kegiatan pengawasan distribusinya.
Sementara, Adiman Raja mengucapkan terima kasih kepada FNPBI yang sudah menyampaikan aspirasi dengan tertib dan dapat kembali dengan tertib untuk melaksanakan kegiatannya. BOB