DONGGALA, MERCUSUAR – Peserta Forum Koordinasi dan Komunikasi (Forkom) ke-22 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) se-Provinsi Sulteng, mengunjungi Sentra Tenun Ikat Donggala di Desa Limboro Kecamatan Banawa Tengah, Kamis (13/2/2025).
Para peserta dari beberapa kabupaten dan kota se-Sulteng tersebut, menyaksikan proses pembuatan kain tenun Donggala, atau lebih dikenal dengan nama Sarung Donggala.
Kepala Bappeda Donggala, Gosal Syah Ramli di sela kegiatan kunjungan mengatakan, Sentra Tenun Ikat Donggala menjadi salah satu agenda kegiatan pada hari kedua, sebelum melakukan kegiatan outbond di obyek wisata Pusat Laut atau Pusentasi Desa Towale Kecamatan Banawa Tengah.
“Kegiatan Forkom Bappeda ini menjanjikan perputaran ekonomi di Donggala, yang dibawa oleh para peserta dari kabupaten dan kota se-Sulteng,” ujar Gosal yang juga Plh. Asisten III Pemkab Donggala.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Donggala, Hikma Lassa mengatakan bahwa instansi yang dipimpinnya telah melakukan pembinaan kepada para pengrajin kain tenun Donggala, yang tersebar di lima kecamatan, antara lain Banawa Tengah, Banawa, Labuan, dan Tantantovea.
Menurut Hikma, tenun Donggala merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Donggala, yang diharapkan dapat dikenal hingga ke mancanegara, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Kabupaten Donggala, khususnya para pekerja yang terlibat dalam proses pembuatan sarung donggala.
“Ada beberapa kelompok penenun yang hadir, antara lain dari Kecamatan Banawa Tengah, dari Desa Salubomba, Towale, Limboro, Kolakola,” ujar Hikma.
Terlihat sejumlah peserta Forkom Bappeda yang hadir, antara dari Kabupaten Banggai, Morowali Utara, Parigi Moutong, dan Sigi, antusias ingin mengetahui proses pembuatan kain tenun Donggala, mulai dari pemilihan bahan, menenun dan melihat hasil pembuatan Sarung Donggala di ruang promosi. HID
