BANGGAI, MERCUSUAR – Bupati Banggai, H. Amirudin Tamoreka membuka secara resmi Festival Sastra Banggai (FSB) Narasi ketujuh yang diselenggarakan Babasal Mombasa, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Teluk Lalong, Kecamatan Luwuk, Rabu (6/9/2023).
Dalam sambutannya, Bupati mengatakan sangat mengapresiasi terselenggaranya FSB tahun ini. Ajang tersebut diharapkannya dapat menjadi wahana dalam meningkatkan literasi di kalangan masyarakat luas, sekaligus untuk menumbuhkan semangat literasi dan melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Banggai.
“Dengan begitu, FSB ikut berperan mendorong promosi dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Banggai. Semoga ini terus berlanjut dan menjadi event nasional,” kata Bupati.
Ia berharap, FSB tidak hanya menjadi perayaan seremonial, yang euforianya berlangsung pada saat gelaran festival saja. Namun, festival tersebut diharapkan turut menjadi kegiatan kemanusiaan yang berkelanjutan, dan bertanggung jawab moral bagi generasi Banggai yang peduli pada literasi.
Pada kesempatan itu, Bupati Banggai berkesempatan mengisi kuliah umum yang bertemakan ‘Adaptasi Perubahan Iklim di Kabupaten Banggai, Antara Tantangan dan Harapan’.
Sementara itu, Direktur FSB, Ama Achmad menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sehingga FSB 2023 dapat terselenggara.
“Kami dari Babasal Mombasa merupakan salah satu penerima bantuan pemerintah dari 23 komunitas yang menerima bantuan pemerintah tahun ini. Sebanyak seribu lebih pengaju di seluruh Indonesia, kami mendapat nomor 23 dari yang terdaftar,” kata Ama.
Olehnya itu, Ama menyampaikan sangat mengapresiasi sejumlah sponsor maupun relawan, yang terlibat dalam festival tersebut sehingga berjalan dengan baik.
“Kami juga berterima kasih atas dukungan perseorangan dari kawan-kawan di luar Banggai, yang terus mendukung Festival Sastra Banggai, walaupun jauh dan tidak sempat hadir, tapi mereka percaya bahwa kerja-kerja kemanusiaan untuk literasi, pendidikan, dan kebudayaan sangat penting,” terang Ama.
Sejumlah workshop, seminar, talkshow, bedah buku, serta penampilan seni dan budaya yang menghadirkan para penulis, penyair, seniman menjadi menu utama selama 4 hari gelaran FSB 2023 mulai tanggal 6 September 2023 sampai 9 September 2023.
Kelas-kelas workshop tersebut akan digelar di Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, sekolah-sekolah, dan di venue utama di RTH Teluk Lalong Luwuk. */PAR