Gangguan Ginjal Akut, BPOM Palu Miliki SDM Penguji

BESUSU BARAT, MERCUSUAR – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Palu kini telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap untuk melakukan pengujian, jika sewaktu-waktu ada sampel yang ingin diperiksa terkait kasus gangguan ginjal akut.

“SDM kami sudah ada yang siap untuk menguji, alat reagen-nya juga siap. Kalau tiba-tiba ada sampel yang harus diuji, kami siap,” kata Kepala BPOM di Palu, Agus Riyanto, baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, BPOM turut menjadi salah satu bagian penanganan kasus gangguan ginjal akut yang saat ini dialami ratusan anak di Indonesia.

Bersama Bareskrim Polri dan Kementerian Kesehatan, BPOM turut menjadi bagian dari Satuan Tugas (Satgas), yang salah satu fungsinya melakukan pengujian terhadap obat-obatan di pasaran, untuk mengetahui jenis obat apa saja yang telah tercemar.

“Kami membantu Kemenkes untuk memastikan obat apa saja yang dinyatakan aman berdasarkan hasil uji,” pungkas Agus. 

Sebelumnya diberitakan, BPOM di Palu terus melakukan pengawasan dan pengawalan, terhadap pelarangan dan penarikan (recall) beberapa merk obat sirup yang dilarang beredar di masyarakat, karena mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas.

Pengawasan dan pengawalan tersebut, dilakukan kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang merupakan perwakilan perusahaan-perusahaan farmasi di provinsi. Dari PBF produk obat didistribusi ke sarana-sarana pelayanan kefarmasian seperti toko obat, apotek, klinik, maupun instalasi farmasi Dinas Kesehatan yang menyalurkan obat ke Puskesmas dan Rumah Sakit. IEA

Pos terkait