PARMOUT, MERCUSUAR – Balai Bahasa Sulteng menggelar Gebyar Literasi tahun 2019 selama tiga hari sejak 29-31 Oktober 2019 di Kabupaten Parigi Moutong (Parmout).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Indoor Kantor Bupati dan dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Parmout, H Badrun Nggai itu, diisi dengan lomba penulisan esai bagi siswa SD, SMP, SMA/SMK dan komunitas baca se-Kabupaten Parmout.
Ketua Panitia, Dr Herawati, M.A, mengatakan bentuk pelaksanaan kegiatan itu berupa lomba penulisan esai bagi siswa SD, SMP, SMA/SMK dan komunitas baca, yakni pemaparan, ceramah, tanya jawab, bimbingan dan praktik baik berliterasi baca-tulis seperti lomba penulisan esai.
“Sebanyak 800 peserta ikut pada kegiatan ini, mereka adalah siswa SD, SMP dan SMA, komunitas baca, guru pendamping, dan guru PAUD,” katanya.
Kepala Balai Bahasa Sulteng, Drs Adri M.Pd mengatakan Balai Bahasa Sulteng yang merupakan UPT Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Diseminasi Gerakan Literasi Nasional (GLN) untuk penyebarluasan informasi literasi baca tulis.
Menurutnya, kegiatan itu bertujuan memperkuat komitmen peserta didik dan komunitas baca dalam mendorong tumbuhnya budaya literasi agar dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis.
Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan.
“Penanaman literasi sedini mungkin harus disadari karena modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya,” kata Adri.
Wabup Parmout mengungkapkan bahwa permasalahan dihadapi saat ini ialah perkembangan bahasa yang sangat cepat, karena banyak bahasa asing yang kini sudah diindonesiakan, dan sudah jadi hal biasa untuk digunakan. Padahal sosialisasi tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang benar sudah sering kali dilakukan.
Olehnya Wabup berharap kegiatan itu dapat menjadi pintu gerbang meningkatkan skala literasi di kabupaten Parmout.
“Kualitas masyarakat terutama generasi milenial perlu dibentengi dengan budaya membaca dan menulis yang tinggi, terlebih di era modernisasi saat gempuran media sosial semakin tinggi. Kemampuan literasi yang tinggi niscaya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena dengan budaya membaca dan menulislah generasi masa depan memiliki modal berharga untuk bersaing di kancah global,” ujar Wabup. TIA/*