GKST Berkontribusi Nyata Dalam Pembangunan Daerah

GKST-f995ae4f

KOLONODALE- Sidang Sinode ke-47 Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) dibuka Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten III Setdaprov, Moeljono, berlangsung di Gedung Pesparawi Beteleme, Kamis (11/11/2021) siang. Acara pembukaan ditandai penabuhan gendang secara bersamaan oleh para bupati yang hadir dan Ketua Majelis Sinode GKST.

Seremoni pembukaan diawali dengan ibadah bersama, dipimpin Pdt. Onesimus Kambodji.

Ibadah dan seremoni pembukaan ini diikuti 500an peserta yang dibagi dalam empat gedung gereja terdekat dengan Gedung Pesparawi, yang dihubungkan dengan fasilitas teknologi zoom meeting, guna menaati ketentuan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Selain Bupati Morowali Utara, Delis J. Hehi sebagai tuan rumah, hadir juga sejumlah kepala daerah yang wilayahnya terdapat Gereja GKST, yakni Bupati Poso, Verna Inkiriwang, Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta, Wabub Sigi, Samuel Y. Pongi, serta Bupati Luwu Timur, Sulsel, Budiman.

Juga hadir tokoh-tokoh gereja seperti Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulut, Gorontalo dan Sulteng, Ketua Sinode GPIB Sulsel, Sulbar dan Sultra, Ketua Bamag Provinsi Sulteng Lucky Semen yang juga anggota DPD RI, Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng dan Pembimas Kristen dari sejumlah kabupaten serta Ketua MUI Kabupaten Morowali Utara. Hadir pula Ketua Tim Penyusunan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Bahasa Daerah Mori, Pdt. M. Tomana.

Ketua Panitia Sidang, Krispen H. Masu mengatakan, tema Sidang Sinode ke-47 GKST, diambil dari ayat Alkitab Wahyu 22:12-13, yakni ‘aku adalah yang awal dan yang akhir’, sedangkan sub tema adalah ‘hanya dengan berharap pada Allah yang membebaskan serta memulihkan, GKST senantiasa memperjuangkan keadilan, keamanan, kesehatan dan kesejahteraan’.

Pendeta Onesus Kamboji mengatakan bahwa Sidang Sinode ke-47 ini terasa lebih istimewa, karena hampir bertepatan dengan HUT ke-74 GKST, yang jatuh pada 18 Oktober 2021.

Sidang Sinode ke-47 ini memiliki empat agenda pokok yakni evaluasi laporan pertanggungjawaban Majelis Sinode periode 2016-2021, Amandemen Tata Gereja, Penyusunan Program 2021-2026 dan Pemilihan Majelis Sinode masa bhakti 2021-2026.

Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi dalam sabutannya menegaskan bahwa selama 74 tahun kehadirannya, GKST telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional, bukan hanya di bidang spiritual keagamaan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan.

“GKST melalui yayasannya, memiliki sekolah-sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMU serta perguruan tinggi. Juga memiliki rumah sakit untuk melayani kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Delis berharap, lewat Sidang Sinode ke-47 ini, GKST akan terus menunjukan eksistensinya dalam pembangunan manusia Indonesia, serta memberi kontribusi nyata bagi Sulteng dan Indonesia. GKST lewat sidang sinode, akan terus menunjukkan eksistensi dalam memberi pelayanan kepada bangsa dan negara.

Ketua Majelis Sinode GKST, Pdt. Jetroson Rense, M.Th, yang akan segera demisioner, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan Sidang Sinode ke-47.

Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten III, Moeljono berharap, GKST menghasilkan program-program yang sejalan dan sinkron dengan program pembangunan daerah. VAN

Pos terkait