PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, menerima kunjungan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan, Didik Budijanto, bersama Tim Terpadu Pemberantasan Skistosomiasis Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (23/9/2021).
Skistosomiasis atau Schistosomiasis (Bilharzia), adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Skistosoma. Skistosomiasis juga sering disebut dengan penyakit demam siput.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan, Didik Budijanto menyampaikan, tujuan kunjungannya dan bertemu gubernur bersama Tim Terpadu Pemberantasan Skistosomiasis Sulteng, dengan harapan adanya kebijakan untuk mempercepat pemberantasan penyakit Skistosomiasis, yang ada di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi.
Didik Budijanto mengatakan, penyakit Skistosomiasis di seluruh dunia hanya ada di Indonesia, dan di Indonesia hanya ada di Sulteng, tepatnya di 28 desa di dua kabupaten, yakni Kabupaten Sigi dan Poso.
Ia berharap dukungan gubernur melalui program hulu, terkait dengan percepatan pengentasan penularan penyakit Skistosomiasis, melalui organisasi perangkat daerah teknis, seperti Dinas Bina Marga, Dinas Pertanian dan Perkebunan, serta Peternakan.
“Penanganan di hilir adalah pemulihan kesehatan masyarakat yang sudah tertular,” ujarnya
Sementara itu, gubernur menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Kementerian Kesehatan, terutama Direktur P2PTVZ.
Ia meminta Bappeda dan Dinas Kesehatan (Dinkes) dapat membentuk tim terpadu, untuk dapat mempercepat pemberantasan penyakit Skistosomiasis yang ada di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, khususnya pada program hulu pada masing – masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang terkait dengan pemberantasan Skistosomiasis.
Apalagi kata dia, penyakit ini hanya ada di Sulteng, di negara manapun tidak ada.
“Saya minta Kepala Bappeda agar diprogramkan dan disiapkan anggarannya. Jangan daerah kita menjadi daerah yang meminta-minta terus, kita harus berusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” katanya.
Demikian juga lanjut gubernur, agar prioritas pengembangan Danau Poso juga harus menjadi perhatian serius ke depan, sesuai dengan arahan Menko Maritim dan Investasi.
Ia menegaskan, ada 15 danau di Indonesia yang termasuk dalam program pengembangan danau secara nasional, salah satunya Danau Poso. Untuk itu menjadi program terintegrasi dengan pembangunan Kabupaten Poso. BOB