PALU, MERCUSUAR – Rencana pembangunan tanggul di seputaran pesisir pantai Teluk Palu yang diperkiraan sepanjang 7, 2 kilometer dan tinggi 6 meter akan segera dilaksanakan.
Gubernur Sulteng, Longki Djanggola meminta semua pihak mendukung upaya pemerintah membangun tanggul di tersebut karena untuk perbaikan kerusakan akibat bencana gempa dan tsunami 28 September 2018.
Selain itu, pembangunan tanggul bertujuan meminimalisir arus gelombang besar di Teluk Palu.
“Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa pembangunan segera dieksekusi,” kata Gubernur, Kamis (31/10/2019).
Pemerintah daerah, katanya, mendorong apa yang sudah menjadi keputusan pemerintah pusat, karena rencana pembangunan tanggul itu kewenangan Pemerintah Pusat.
Jika pembangunannya sudah diputuskan, apalagi rencana sudah diungkapkan Presiden RI, Joko Widodo, pasti sudah melalui kajian dan survei para ahli.
“Pembangunannya bukan dilaksanakan tanpa perencanaan. Pastilah ada kajian dari para ahli,” katanya.
Kalau kemudian ada kontroversi di masyarakat, Gubernur mengaku memakluminya, tapi harapannya jangan sampai menghambat apa yang sudah diputuskan.
Pada kesempatan itu, ia juga merespon positif usulan sejumlah pihak supaya di pesisir pantai Teluk Palu ditanami pohon mangrove, karena usulan itu sangat positif.
“Tentu kami selaku pemerintah daerah mendukung warga dan aktivis tersebut. Tapi janganlah menghambat pembangunan tanggul,” tutur Gubernur.
Menurutnya, pemerintah, masyarakat dan pegiat lingkungan duduk Bersama untuk mencari skema pembangunan tanggul jika sudah berjalan. Kemudian penanaman mangrove juga bisa dilakukan. “Tentu semua keputusan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Sementara pemerintah daerah dan masyarakat akan turut mendorong usulan tersebut,” tutupnya. BOB