PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, Longki Djanggola menyampaikan sejumlah penegasan dan harapan terkait rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana di Sulteng saat menerima kunjungan Country Direktor Asian Development Bank (ADB), Winfried F Wicklein; Satgas Kementerian PUPR; Bappenas dan perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di ruang kerja Gubernur, Rabu (12/6/2019).
Dikatakan Gubernur, pertama diharapkan koordinasi kementerian teknis dan pemerintah daerah (Pemda) dapat ditingkatkan agar pelaksanaan rehabititasi dan rekonstruksi dampak bencana dapat berjalan dengan baik, lebih efektif dan efesien.
Kedua, Gubernur meminta agar pelaksanaan dari perencanaan tidak asal jadi mengingat yang memanfaatkan hasilnya nanti masyarakat Sulteng. Olehnya diharapkan agar dilibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis pemda.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan kepada Kemenkeu bahwa dalam situasi darurat seperti sekarang ini birokrasi keuangan sangat susah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Dicontohkannya bantuan stimulan dan Jadup yang belum bisa direalisasikan, karena terkendala birokrasi.
“Demikian juga santunan duka belum bisa dibayarkan seluruhnya,” ujar Gubernur.
Terakhir, penegasan dan harapan Gubernur bahwa sesuai kewenangan yang ada pemda akan membantu dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana Sulteng.
“Olehnya saya harap agar beberapa kegiatan yang dilaksanakan melalui dana bantuan ADB dapat berjalan baik, efektif dan efesien, sesuai dengan poin pertama sampai poin empat tersebut,” kata Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan terkait penanganan bencana di Sulteng.
“Semoga seluruh rencana yang sudah kita tetapkan dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Kepala Satgas Kementrian PUPR, Arie Sutiadi mengemukakan kunjungannya bersama lembaga-lembaga itu untuk meminta dukungan Gubernur Sulteng terkait pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana.
Sebab ADB telah menyetujui untuk mendanai sejumlah kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi, yakni pembangunan tanggul air Pantai Talise, pembangunan irigasi Gumbasa, pembangunan grand strategik air bersih, rehabilitasi kampus IAIN, serta rehabilitasi Bandara Sis Aljufri Palu, Pelabuhan Pantoloan dan Wani.
“Alokasi bantuan ADB sebesar 298 juta dolar,” katanya.
Country Director ADB, Winfried F Wicklein menyampaikan bahwa pascabencana pihak ADB sudah datang pada tanggal 12 Oktober 2018 mendampingi Wapres Yusuf Kalla.
“Sudah datang berkunjung ke Palu melihat langsung kondisi daerah terdampak bencana dan berkomitmen memberikan bantuan dan dukungan untuk pemulihan dampak bencana,” ungkapnya.
Pihaknya, kata Winfried, telah memutuskan akan memberikan bantuan sebesar 298 juta dolar Amerika untuk membiayai kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulteng. Olehnya diharapkan dukungan Gubernur agar pelaksanaan kegiatan yang sudah disepakati dapat berjalan dengan baik dan efektif. “Kami mengharapkan kerjasama ini dapat terus berkelanjutan,” ujar Willnfried. BOB