PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola meminta semua pihak supaya menahan diri terkait bencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan sekitarnya pada 28 September lalu. Tidak perlu saling menyalahkan, apalagi merasa paling benar dan seolah – olah paling berperan dalam penanganan bencana alam ini. Pernyataan tegas Gubernur Longki ini guna menepis banyak opini yang beredar di publik bahwa Pemerintah Provinsi terkesan tidak responsif terhadap bencana alam yang menimpa daerah ini.
“Saya mohon dengan sangat kepada semua pejabat jangan saling menyalahkan,” tegas Gubernur Longki kepada awak media usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu dan Badrun Ngai di halaman teras belakang kantor Gubernur, Rabu (10/10/2018).
Ia meminta agat para pejabat menahan diri berkomentar, mulai dari pejabat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai pejabat tingkat pemerintah pusat.
“Saya mohon berhentilah saling menyalahkan. Berhentilah menuduh, dan berhentilah untuk saling melemahkan dan mendiskreditkan,” tandasnya.
Gubernur yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng ini menegaskan bahwa Pemprov Sulteng sudah berbuat semaksimal mungkin. Kalau kemudian pemprov dianggap tidak berbuat, maka ia mempersilahkan pemerintah pusat mengambil alih bencana alam ini sebagai bencana nasional. Ia bersedia melaksanakan perintah pemerintah pusat. BOB