PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, menerima kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan rombongan di ruang kerjanya, Senin (15/10/2018).
Pada kesempatan ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menyampaikan duka cita dan keprihatinannya atas bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Sulteng, khususnya di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi pada 28 September lalu.
“Kami pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah turut merasakan penderitaan yang dialami saudara – saudara kami di Sulawesi Tengah,” katanya
Ganjar Pranowo mengucapkan trima kasih karena relawan asal Jateng sudah disediakan tempat yang layak. Dimana sebelum bertolak ke Sulteng, ia menitipkan pesan jangan sampai membebani masyarakat di sana dan jadilah relawan yang baik.
Sementara Gubernur Longki, menyampaikan betapa beratnya kondisi masyarakat Sulteng yang tertimpa bencana ini.
“Kami merasa sedih, masyarakat saya yang terdampak gempa , tsunami dan likuipaksi , banyak korban yang meninggal yang dievakuasi. Banyak juga belum dapat dievakuasi,” tutur Gubernur Longki dengan sedih.
Ia mengaku, setelah peristiwa selama 3 sampai 4 hari kondisi tiga daerah kolap 4. Namun di tengah situasi itu mereka terus hadir bersama masyarakat, walaupun banyak juga yang mengatakan dan mencibir bahwa pemerintah kurang tanggap.
“Ttapi sampai dengan saat ini kami Pemerintah Provinsi, Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi terus bersama masyarakat,” katanya.
Gubernur Longki mengemukakan, atas nama pemerintah Pemprov dan masyarakat Sulteng menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan Gubernur dan masyarakat Jateng. Ia mengaku akan memanfaatkan bantuan itu sebaik – baiknya .
Diakhir pertemuan, Gubernur Ganjar menyerahkan bantuan dari Pemprov Jateng Rp 1 miliar, Korpi Jateng R 360 juta, Bank Jateng Rp 250 juta, nasabah Bank Jateng Rp 89 juta lebih. Ada pula dari Basarnas dan 3 Mesjid sebesar Rp 416.159.600. Diharapkan bantuan itu dapat meringankan beban yang dialami masyarakat Sulteng. BOB