MOROWALI UTARA, MERCUSUAR – Sebanyak 17 guru dan pengawas dari Kabupaten Morowali Utara (Morut) akan mengikuti studi tiru di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Rombongan guru dan pengawas tersebut, dilepas secara resmi oleh Bupati Morut, Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, serta dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morut, Muh. Ridwan Dg Malureng, di Kantor Camat Lembo, Jumat (23/8/2024).
Para peserta studi tiru tersebut terdiri dari pengawas SMP, Kepala TK-PAUD Negeri, Kepala SDN, dan Kepala SMPN. Kabupaten Bantul dipilih sebagai lokasi studi tiru, karena daerah itu dinilai memiliki sekolah favorit dan selalu menjadi rujukan guru-guru dari daerah lain untuk belajar.
Delis menyampaikan harapan, agar para guru dapat memanfaatkan studi tiru dengan sebaik-baiknya, untuk belajar lalu menerapkannya di sekolah masing-masing.
“Daripada kita memulai dari nol seperti penelitian, uji coba yang belum pasti ada hasilnya, jauh lebih baik kita menerapkan apa yang disebut ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Konsep ini sangat populer belakangan ini,” kata Delis.
Studi tiru, lanjut Delis, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Morut, termasuk para pendidik.
“Belajar dari beberapa negara maju seperti Singapura, peningkatan SDM sangat penting. Singapura tidak memiliki sumber daya alam (SDA), tetapi karena ditunjang oleh SDM yang baik, maka negara itu sangat maju dan berkembang,” tutur Delis.
Selain guru-guru, kata Delis, para Kepala Desa, Camat, dan aparatur lainnya juga didorong untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morut, Muh. Ridwan Dg. Malureng atas nama para guru berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari Bupati Morut, dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga pendidik. SEM