Harga Sembako di Bangkep Mulai Naik

FOTO BUPATI BANGKEP

BANGKEP, MERCUSUAR – Sembilan bahan pokok (Sembako) yang dijual di pasar di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) hingga saat ini masih lengkap, Namun harganya mulai naik.

Hal itu berdasarkan laporan Kapolres Bangkep, AKBP Aditya Surya Dharma saat pertemuan Pemkab Bangkep dengan Forkopimda serta turut dihadiri organisasi perangkat daerah (OPD), yang dipimpin Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bangkep, Rais D Adam terkait pencegahan COVID-19 dan mengatasi harga sembako di ruang pertemuan kantor Bupati, Senin (30/3/2020).

Alasan para pedagang, kata Kapolres, harga sembako dari Luwuk (Kabupaten Banggai) sudah naik, hingga harga di Bangkep juga ikut melambung.

“Kalau pedagang masih membuat harga yang wajar-wajar saja, yah masih kita maklumi. Namun kalau pedagang membuat harga melambung tinggi, akan kami tindak lanjuti,” kata Kapolres.

Kapolres juga mengatakan untuk pencegahan COVID-19 harus diperiksa kesehatan penumpang yang masuk ke daerah itu, terutama dari pelabuhan Salakan Bangkep. Pasalnya, sampai saat ini belum ada penutupan pelabuhan tersebut. “Jadi kita harus siaga di pelabuhan dengan Dinas Kesehatan dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) untuk memeriksa suhu badan para penumpang yang masuk ke daerah ini, karana tujuan kita memutus mata rantai virus ini,” ujar Kapolres.

Pada pertemuan itu, Kapolres juga menyinggung penggunaan media sosial (Medsos) berkaitan COVID-19. Ia mengimbau agar tidak sembarangan menshare berita yang belum jelas sumbernya, karena akan menciptakan kegaduhan. “Ujung-ujungnya berurusan dengan berwajib,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Bupati Bangkep, Rais D Adam menyikapi laporan Kapolres terkait sembako mengaku setuju dengan pernyataan dan langkah pihak Polres.

Menurut Bupati, Indonesia belum mengalami kesulitan ketersediaan sembako, tapi ada beberapa orang luar yang selalu memanfaatkan kondisi saat ini.

“Ini tugas Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM agar kerjasama dengan intel Polres dan intel Kejaksaan untuk mencari orang-orang yang sudah ditunjuk untuk pemasok sembako ke Bangkep ini. Harus menyimpan sembako itu di gudang yang resmi, jangan yang tidak resmi nanti bermasalah,” tandasnya.

Ditegaskan Bupati, Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM agar membagi sembako pada masyarakat sesuai ketentuan. Juga Dinas Sosial bagikan PKH pada masyarakat agar masyarakat tidak kelaparan menghadapi COVID-19. “Dinas Perhubungan agar mencatat mobil-mobil yang membawa sembako ke daerah ini,” kata Bupati.

SLB LOKASI ISOLASI

Lanjut Bupati, untuk pencegahan penyebaran dan memutus mata rantai COVID-19, maka harus disiapkan lokasi isolasi bagi warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), yakni di sekolah luar biasa (SLB). “Sesuai yang diusulkan Ketua DPRD (lokasi isolasi). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyesuaikan dengan usul yang telah disepakati ini (SLB lokasi isolasi PDP),” katanya.

Apabila ada orang yang terdeteksi PDP, sambung Bupati, perlu diperhatikan adalah SOP memindahkan bersangkutan, mulai dari orangnya, sarana angkutan yang digunakan, hingga APD petugas yang memindahkannya.

Ditambahkan Bupati, terkait juru bicara (Jubir) mengenai perkembangan COVID-19 di Bangkep, ia telah menunjuk Rubiah. “Berita dari jubir ibu Rubiah inilah berita resmi Pemkab Bangkep,” tandas Bupati. PAR

Pos terkait