PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Komunitas Gerakan Pemuda Mangrove Teluk Tomini (GPMT) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), menggelar penanaman ratusan bibit mangrove dalam bentuk propagul, di lokasi Tasikodi atau laut kecil Desa Lebo Kecamatan Parigi, Sabtu (30/11/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya abrasi di wilayah pesisir pantai, sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2024. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia yang dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.
“Kami menanam sekitar 400 bibit mangrove di lokasi Tasikodi Desa Lebo,” kata Eny Susilowaty selaku pembina komunitas GPMT Parmout, di Parigi.
Eny menjelaskan, dalam pelaksanaan kegiatan itu pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parmout, Pemerintah Desa Lebo, TNI-AL serta masyarakat setempat.
Adapun jenis propagul mangrove yang ditanam yaitu jenis Rhizophora Stylosa, Rhizophora Apiculata dan Rhizophora Mucronata. Ketiga jenis tersebut dipilih, kata Eny, karena selain bisa membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan deterjen, juga dapat menjadi penghalang alami gelombang laut pada musim tertentu.
Dia juga mengatakan, sebagai awal dari kegiatan komunitas GPMT, penanaman mangrove tersebut diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi para pemuda di wilayah Parmout, khususnya Desa Lebo, untuk bersama menjaga lingkungan pesisir dari penyusutan garis pantai atau abrasi.
Karena menurutnya, kesadaran untuk menanam mangrove bukan hanya milik sekelompok orang, tetapi diharapkan bisa menjadi kecintaan bagi seluruh masyarakat. Untuk itu, dirinya berharap ke depan, penanaman mangrove bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, baik dari komunitas atau lembaga pencinta lingkungan dan lainnya di wilayah Kabupaten Parmout.
“Tentunya dengan upaya ini, dapat memperkecil risiko bencana bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai,” ujar Eny.
Ia menuturkan, untuk kelanjutan dari gerakan tersebut ke depan, pihaknya akan melibatkan semua stakeholder yang ada di wilayah Kabupaten Parmout. Pasalnya, kata dia, pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem mangrove, bukan hanya menjadi tugas Pemerintah Daerah saja, namun merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.
Sehingga, melalui kesempatan itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, komunitas sadar wisata, dan Pemerintah Desa Lebo, yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah desa dan masyarakat setempat yang telah membangun ekonomi hijau dari mangrove. Insyaallah, penanaman ini dapat mendukung pengembangan kawasan Tasikodi menjadi ekowisata mangrove,” pungkasnya. */AFL