Hari Pertama PTM di MTsN 2 Kota Palu, Kamad: Ada Rasa Haru dari Guru

HLL-1b0be95e

PALU, MERCUSUAR – Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 (MTsN 2) Kota Palu resmi memulai proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di tengah pandemi COVID-19, Senin (4/10/2021). Dalam penerapannya, para siswa sejak masuk lingkungan madrasah, langsung diarahkan untuk mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Sejumlah petugas disiapkan untuk memeriksa suhu tubuh siswa, serta mengarahkan siswa untuk mencuci tangan dengan sabun di tempat yang disediakan, sesaat masuk di gerbang madrasah.

Sepanjang mengikuti proses belajar mengajar, siswa juga diingatkan untuk terus mengenakan masker. Jumlah siswa yang berada di dalam kelas hanya 50 persen, dari total kapasitas ruang kelas. Satgas COVID-19 tingkat madrasah juga secara berkala memantau kondisi pembelajaran di dalam kelas.

Kepala MTsN 2 Kota Palu, H. M. Syamsu Nursi mengatakan, pihaknya merasa bersyukur akhirnya proses belajar mengajar tatap muka dapat dilaksanakan, meskipun masih dengan penyesuaian dan pembatasan yang ketat.

Bahkan, kata dia, ada rasa haru dari guru yang melihat kembali para siswa masuk kelas dengan menggunakan seragam.

“Ada curhatan guru di WhatsApp grup, yang terharu mengatakan akhirnya mereka (siswa-red) kembali muncul dengan berseragam. Masya Allah, ada rasa haru melihat mereka masuk ke Madrasah, setelah hampir dua tahun pembelajaran terganggu. Semoga mereka tidak kehilangan semangat untuk menuntut ilmu dan adab,” tutur Syamsu.

Ia menegaskan, hal itu telah lama dinantikan oleh seluruh pihak di MTsN 2, setelah hampir 2 tahun lamanya pembelajaran menggunakan sistem daring (online). Menurutnya, pembelajaran tatap muka masih sangat penting, untuk dapat memaksimalkan proses transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada para siswa.

Sebelumnya, MTsN 2 Kota Palu sempat dua kali hampir membuka PTM terbatas di tengah pandemi, namun hal itu urung terlaksana karena adanya peningkatan kasus positif COVID-19. Namun, PTM terbatas akhirnya dapat terlaksana, setelah pihak madrasah menerima rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Palu.

“Rekomendasi dari Satgas Kota Palu sudah mengizinkan mulai dari 30 September 2021. Tapi begitu menerima suratnya, kami rapat dan sepakat untuk sekalian mematangkan persiapan dan membuka tanggal 4 Oktober 2021,” ujar Syamsu.

Masuk Bergantian

Rekomendasi Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palu terkait proses PTM terbatas yang diterapkan di MTsN 2 Kota Palu, hanya mengizinkan ruang kelas diisi sebanyak 50 persen dari kapasitas kelas. Hal itu mengakibatkan pihak madrasah membuat sistem, yang memastikan PTM berjalan sesuai rekomendasi tersebut.

Syamsu menjelaskan, pihaknya saat ini membuka PTM terbatas di sebanyak 7 ruang kelas yang tersedia. Setiap kelas hanya diisi sebanyak 15 atau 16 siswa. Para siswa yang masuk tiap hari terbagi dalam tiga sesi, sesi pertama dimulai sekira pukul 08.00 diikuti oleh siswa kelas VII, sesi kedua siswa kelas VIII dan sesi terakhir yang berakhir sekira pukul 14.00 diikuti siswa kelas IX.

Karena hanya diisi 50 persen siswa di tiap kelasnya, maka 50 persen siswa di kelas bersangkutan tetap mengikuti pembelajaran dari rumah.

“Sistemnya, di hari ini 50 persen belajar di kelas dan 50 persen lainnya di rumah secara daring. Selanjutnya esok harinya siswa yang belajar di rumah bertukar posisi belajar di kelas. Begitu seterusnya mereka bergiliran,” jelas Syamsu.

Meski belajar melalui sistem daring di rumah, namun Syamsu menegaskan para siswa juga tetap terkoneksi dengan pembelajaran yang dilaksanakan di ruang kelas. Untuk mendukung hal tersebut, pihak madrasah menggunakan aplikasi e-learning.

“Kami memakai aplikasi e-learning, gurunya akan itu meng-update materinya di tiap jamnya, jadi anak-anak juga mengikuti sesuai jadwal yang ada sehingga tidak tertinggal,” ujar Syamsu.

Proses pembelajaran, kata Syamsu, saat ini akan ditekankan pada persiapan siswa untuk mengikuti ujian semester, yang akan dilaksanakan beberapa pekan ke depan.

“Kami mengejar waktu ini tinggal beberapa pekan ke depan untuk persiapan ujian. Jadi materi yang guru ajarkan itu untuk persiapan ujian, terutama bagi kelas IX,” pungkasnya. IEA

Pos terkait