Haul Guru Tua Raodhah Festival,  Magnet Baru Perkembangan Pariwisata Sulteng

RAODHAH-41ae3bc3
 Para pejabat di lingkup Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Sulteng, Pemerintah Kota Palu, dan Rektor Unisa, saat menutup secara resmi Haul Guru Tua Raodhah Festival 1443 H/2022 M, Sabtu (14/5/2022). FOTO: IMAM EL ABRAR/MS

PALU, MERCUSUAR – Rangkaian acara Haul Guru Tua Raodhah Festival 1443 H/2022 M secara resmi ditutup pada Sabtu (14/5/2022) malam, di panggung utama yang terletak di kawasan religi SIS Aljufri Palu.

Pada malam penutupan kegiatan yang berlangsung sejak Rabu (11/5/2022) tersebut, melalui video yang ditayangkan oleh panitia, Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak mulai dari keluarga besar Guru Tua (SIS Aljufri), Pengurus Besar Al-Khairaat, Gubernur Sulteng, dan Wali Kota Palu, atas konsistensi bersama mendukung dan melestarikan event tersebut.

“Hal ini menunjukkan, bahwa pemerintah hadir bersinergi dan berkolaborasi membangkitkan dan meningkatkan kembali sektor industri pariwisata dan industri kreatif di Sulteng,” kata Sandiaga.

Haul Guru Tua Raodhah Festival yang diselenggarakan selama 4 hari disebut dihadiri hingga 50 ribu pengunjung. Hal itu, menurut Sandiaga menjadi bukti bahwa event tersebut memiliki potensi daya tarik wisata religi yang tinggi.

“Dihadiri puluhan ribu masyarakat, abnaul khairaat, muhibbin, para ulama dari Sulteng dan daerah lain di Indonesia bahkan mancanegara, ini merupakan bukti bahwa event ini mempunyai potensi daya tarik wisata,” kata Sandiaga.

Sementara itu, mewakili Gubernur Sulteng menutup acara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulteng, Dr. Fahruddin D. Yambas menyampaikan bahwa pelaksanaan Haul Guru Tua dan Raodhah Festival dapat menjadi magnet baru bagi perkembangan pariwisata religi di Sulteng.

Selain itu, event tersebut disebut juga dapat menjadi stimulan bagi pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda selama kurang lebih 2 tahun belakangan, utamanya pada sektor-sektor strategis.

“Ini bisa menjadi catatan tersendiri bagi Kementerian Pariwisata, perlu dikembangkan dan menjadi catatan khusus bagi perjalanan kehidupan keagamaan di Kota Palu khususnya,” kata Fahruddin.

Ia juga mengajak semua pihak terkait bersama elemen masyarakat, untuk menjadikan Haul Guru Tua Raodhah Festival sebagai sarana untuk bersilaturahmi menapak tilas jejak Guru Tua, mengambil inspirasi dengan mengikuti aktualisasi dan nasehat-nasehat Gur Tua dalam rangka menata kelola ahklak, aqidah dan akal untuk menjadi insan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

“Jagalah keunikan festival ini, supaya menimbulkan kesan yang indah di hati masyarakat, umat Islam dan abnaul khairaat pada khususnya. Jangan ragu memasukkan ide kreatif, supaya atmosfer semakin dinamis, dan animo masyarakat untuk berkunjung juga semakin meningkat,” pungkas Fahruddin.

Turut hadir pada acara penutupan, Direktur Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata RI, Dr. Amin Abdullah, Rektor Universitas Alkhairaat, Dr. Umar Alatas, Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, Kepala Dinas Pariwisata Sulteng, Diah Agustiningsih, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu, dan Ketua KONI Sulteng, Nizar Rahmatu. IEA

Pos terkait